Polda Jateng Dapat Penghargaan dari Kapolri, Provinsi Teraman Untuk Investasi

"Untuk kecelakaan di tahun 2019 mengalami peningkatan 31 persen atau 5.853 kejadian dari 19.016 kejadian menjadi 24.869.

Korban meninggal turun 3 persen dari 4.113 menjadi 3.974 orang," lanjut Rycko.

Lebih lanjut, angka kriminal pada tabun 2019 juga mengalami kenaikan 0.9 persen dari 9.834 kasus menjadi 9.922 kasus sedangkan bencana turun 13.9 persen dari 373 kejadian menjadi 321 kejadian.

Pembagian kasus kriminal umum yang ditangani Ditreskrimum berhasil menyelesaikan 6.453 kasus dengan kasus terbanyak Currat mencapai 1.772 kasus.

Sedangkan dari kriminal khusus tercatat 367 laporan dan terselesaikan 281 kasus.

92 kasus korupsi tahun 2019 berhasil diselesaikan 49 kasus dengan tersangka 54 orang dan berhasil menyelamatkan Rp9,1 miliar uang negara.

"Kasus menonjol Krimum 14 kasus .

Contoh curas pedagang emas di Tegal dan Grobogan, curas Alfamart dan Indomaret di Semarang, penganiayaan PSHT di Sukoharjo, prostitusi di Kota Smarang dan lainnya.

Kasus menonjol Krimsus 5 kasus meliputi pemindahan gas lpg 3 kg ke non subsidi 5.5 kg dan 12 kg di Semarang dan Boyolali, juga penyalahgunaan pupuk bersubsidi.

Sedangkan kasus menonjol penyalah gunaan narkoba 4 kasus meliputi sabu dan ganja ditangani Polrestabes Semarang," jelas Rycko.

Rycko berharap sinergitas Polri, TNI, Pemerintahan Provinsi, Kota, Kabupaten dan masyarakat Jawa Tengah terus dijalin dengan baik.

Hal itu menurutnya menjadi faktor utama agar keamanan dan kenyamanan di Jawa Tengah tetap terpelihara hingga tahun-tahun ke depan.

"Ini semua pencapaian kita bersama.

Kita harap sinergitas ini tetap terjalin di tahun-tahun selanjutnya," pungkasnya. (Sam)