Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Defisit Neraca Perdagangan Jateng Tahun 2019 Capai 472 Juta Dolar AS

Nilai impor di Provinsi Jateng November tahun lalu melesat jauh meninggalkan ekspor.

Penulis: budi susanto | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/BUDI SUSANTO
Kepala BPS Jateng, Sentot Bangun Widoyono, saat ditemui TRIBUNJATENG.com di kantornya beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Nilai impor di Provinsi Jateng November tahun lalu melesat jauh meninggalkan ekspor.

Perbandingannya pun sangat signifikan, karena nilai impor tembus diangka 1,1 miliar Dolar AS dibanding ekspor yang mencapai 694 juta Dolar AS.

Data yang dari BPS Provinsi Jateng, timpangnya nilai impor dan ekspor itu membuat neraca perdagangan Jateng pada November 2019 mengalami defisit mencapai 472 juta Dolar AS.

Menurut Kepala BPS Provinsi Jateng, Sentot Bangun Widoyono, impor ke Jateng didominasi produk mesin atau pesawat mekanik.

Meski Rekomendasi Tak Diberikan, Gibran Putra Jokowi Tetap Komitmen Besarkan Partai

"Dari 10 golongan barang non migas, produk impor terbesar yang masuk ke Jateng November 2019 lalu yaitu mesin, nilainya mencapai 150 juta Dolar AS," katanya, Jumat (3/1/2019).

Dilanjutkannya, untuk produk ekspor didominasi pakaian jadi bukan rajutan dengan nilai ekspor pada November lalu mencapai 155 juta Dolar AS.

"Dari capaian impor andil negara Tiongkok paling besar, dengan nilai 365 juta Dolar AS, disusul Amerika Serikat yang mencapai 46 juta Dolar AS, lalu Jepang 37 Juta Dolar AS," ucapnya.

Sedangkan negara sebagai pangsa pasar ekspor Jateng terbesar, dijelaskan Sentot, dipegang oleh Amerika Serikat.

"Untuk ekspor ke Amerika Serikat mencapai 214 juta Dolar AS, kemudian Tiongkok dengan 68 juta Dolar AS, lalu Jepang 62 Juta Dolar AS," tuturnya. (bud)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved