Beredar Pesan Berantai Whatsapp WA Gempa Lombok Picu Gempa Megathrust 8,9 SR, Ini Jawaban BMKG
Pesan tersebut tersebar melalui aplikasi perpesanan instan WhatsApp, baik dari individu ke individu, maupun melalui grup.
TRIBUNJATENG.COM - Pesan tersebut tersebar melalui aplikasi perpesanan instan WhatsApp, baik dari individu ke individu, maupun melalui grup.
Kini, pihak BMKG sudah meluruskan pesan berantai yang tak jelas kebenarannya itu.
Lagi, viral pesan berantai mengenai gempa Lombok yang akan memicu gempa megathrust.
• BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi 6 Meter, Ada Siklon Tropis BLAKE
• Viral di Medsos Foto Retakan di Permukaan Air Laut Pertanda Gempa Besar di Jawa, Ini Jawaban BMKG
• Simak Susunan Pemain Line Up AC Milan Vs Sampdoria Malam Ini, Debut Ibrahimovic dari Bangku Cadangan
• Misteri Pelatih Persija Jakarta, Awalnya Simon dan Jacksen F Tiago, Lalu Muncul Pelatih Liga Jepang
Melalui rilis yang diterima TribunJabar.id, Deputi Bidang Geofisika BMKG, Dr Muhamad Sadly menyatakan beberapa poin penting mengenai informasi gempa.
Pertama, ia mengatakan gempa Lombok memiliki sumber gempa yang berbeda dengan sumber gempa megathrust.
Gempa Lombok dibangkitkan oleh Sesar Naik Flores, sedangkan sumber gempa megathrust dibangkitkan oleh aktivitas tumbukan lempeng di zona subduksi.
Karena itu, peristiwa gempa Lombok tak akan memicu aktifnya gempa megathrust, pasalnya keduanya merupakan sumber gempa yang berbeda dengan jarak yang cukup jauh.
"Selain itu kondisi aktivitas kegempaan di Lombok saat ini sudah memasuki kondisi stabil dan tidak akan mempengaruhi sumber gempa megathrust," ujar Muhamad Sadly, dikutip TribunJabar.id, Senin (6/1/2020).
Adapun mengenai potensi gempa kuat di zona megathrust Jawa, saat ini masih merupakan hasil kajian model yang siapapun tidak tahu kapan terjadinya.
BMKG kini hanya meminta masyarakat untuk tak perlu mengaitkan kemungkinan terjadinya gempa kuat yang berdampak di Jakarta.
"Terkait isu akan terjadinya gempa di kawasan Bandung Utara dan Jakarta akibat aktivitas Sesar Lembang dan Sesar Cimandiri juga berita bohong, untuk itu dimohon masyarakat tidak mempercayainya," ujar Muhamad Sadly.
Di samping itu, informasi lain yang tertulis di pesan berantai tersebut beberapa di antaranya ternyata bohong.
Informasi itu di antaranya adalah soal gempa di Hawai berkekuatan M=8.2, gempa di Fiji M=8.2, gempa Jepang M=6.4, dan gempa Lombok.
"Hasil monitoring BMKG dan lembaga monitoring gempa di dunia pada hari ini tidak mencatat aktivitas gempa tersebut," kata Muhamad Sadly.
Lebih lanjut ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terpancing berita bohong (hoax).