Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Bendera merah Iran: Khamenei Janji Balas Kematian Jenderal Quds

Seorang pejabat Iran berkata, tanggapan paling pas terhadap Amerika Serikat adalah militer, setelah Jenderal Qasem Soleimani tewas diserang.

Tangkap layar FDLP via Daily Mirror
Situs pemerintahan Amerika Serikat FDLP diretas, pelaku mengaku berasal dari Iran, Minggu (5/1/2020). 

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI menyiapkan rencana perlindungan bagi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Irak dan Iran.

Rencana perlindungan WNI ini berkaitan dengan memanasnya konflik antara AS dan Iran. Kemenlu terus memantau perkembangan konflik tersebut agar dapat menyusun langkah-langkah perlindungan bagi WNI di Irak dan Iran.

"Masing-masing perwakilan juga menyiapkan rencana kontigensi dengan mengukur perkembangan dari waktu ke waktu," kata Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah melalui pesan singkat, Senin (6/1).

Kemenlu pun mengimbau para WNI di Irak dan Iran meningkatkan kewaspadaannya seiring memanasnya konflik antara AS dan Iran.

"Masing-masing Kedubes kita di Irak dan di Iran sudah mengeluarkan imbauan kepada WNI untuk meningkatkan kewaspadaan," lanjut dia. (kps/afp)

Natuna Terkini : Ratusan Nelayan Pantura Jaga Natuna dan TNI Tak Ingin Terprovokasi Kapal China

Parlemen Irak Serukan Pasukan AS Angkat Kaki

PARLEMEN Irak menyikapi serangan Amerika Serikat terhadap jenderal Iran, Qasem Soleimani, di Bandara Internasional Baghdad, dengan mengeluarkan resolusi yang berisi seruan agar pasukan AS keluar dari negara mereka.

Pada Minggu (5/1), parlemen mengeluarkan resolusi yang berisi seruan supaya militer asing segera angkat kaki. Meski begitu, resolusi yang dikeluarkan oleh parlemen tidak bersifat mengikat, dan membutuhkan persetujuan pemerintah.

Koalisi internasional yang dipimpin AS datang atas undangan Irak di 2014, untuk membantu mereka dalam mengalahkan ISIS.

Saat ini, terdapat sekitar 5.200 pasukan AS yang bermarkas di seantero negeri itu, dan bertindak sebagai penasihat.

Presiden AS, Donald Trump, merespons seruan tersebut dengan ancaman bakal menjatuhkan sanksi yang "membuat hukuman Iran seolah recehan".

"Jika mereka mengusir kami dengan cara yang tidak baik, maka kami akan menjatuhkan sanksi yang tidak akan pernah mereka bayangkan. Sanksi itu akan membuat hukuman yang diberikan kepada Iran seperti recehan," kata Trump, seperti dilansir AFP, Senin (6/).

Berbicara dari pesawat kepresidenannya, Trump menyatakan bahwa Pentagon mempunyai pangkalan udara yang sangat canggih.

"Pembangunannya butuh miliaran dollar. Kami tidak akan pergi kecuali mereka membayar biayanya," ujar Trump dikutip BBC. (kps/afp)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved