5 Fakta Kasus Reynhard Sinaga, Divonis Seumur Hidup hingga Tak Mengaku Bersalah dan Tidak Menyesal
Pelaku pemerkosan di Manchester Inggris, Reynhard Sinaga mengaku tak menyesal. berikut 5 faktanya
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- Pelaku pemerkosan di Manchester Inggris, Reynhard Sinaga mengaku tak menyesal.
Reynhard Sinaga menjadi perbincangan lantaran divonis seumur hiudp lantaran telah melakukan perkosaan sebanyak 159 dakwaan.
Reynhard Sinaga tercatat sebagai pelaku kasus perkosaan pria terbesar dalam sejarah hukum Inggris.
Reynhard Sinaga terungkap menggaet pria yang jadi korbannya dalam waktu 60 detik saat keluar di tengah malam.
Dalam rekaman CCTV yang diambil dari apartemennya, terlihat Reynhard keluar pada tengah malam, dan kembali dengan seorang pria dalam waktu 60 detik.
Dalam pembelaan pada 13 Desember 2019, seperti dilansir BBC Selasa (7/1/2020), Reynhard mengaku dia "tersedia kapan saja".
• Wander Luiz Diincar Persib, Inilah Sosok Wander Luiz Becamex
• Reinhart Sinaga Dibully Netizen Lantaran Namanya Mirip dengan Pemerkosa Pria di Manchester Inggris
• Ini Reaksi Sule Saat Teddy Suami Lina Minta Maaf Mengaku Banyak Salah
"Saya mungkin terlihat seperti waria, dan itu sangat populer di kalangan pria yang mencari pengalaman dengan gay," ujarnya.
Selain itu, dia juga mengatakan sengaja mencari tempat tinggal di "kawasan gay', dan sering keluar di Gay Village, Manchester.
Dalam sidang, pria berusia 36 tahun itu mengaku sebagai sosok flamboyan, dan menggunakan aplikasi gay guna berhubungan seks.
Saat pemeriksaan silang 16 Desember 2019, Jaksa Iain Simkin berdiri dan memulai pernyataan yang menyebut Reynhard sebagai pemerkosa berantai.
Reynhard menuturkan bahwa dia "mengerti, tetapi tidak setuju dengan pernyataan yang disampaikan" Simkin, dan terus diulang sepanjang sidang.
Dia selalu menyanggah tuduhan melakukan pemerkosaan terhadap para pria, dan mengaku mereka melakukannya atas dasar suka sama suka.
1. Tidak menyesal
Pejabat KBRI London, Gulfan Afero, menuturkan Reynhard dikenal sebagai anak yang baik, cemerlang, dan rajin beribadah.
Ketika menjatuhkan vonis, Hakim Suzanne Goddard menyatakan bahwa keluarga pelaku pemerkosaan terbesar Inggris itu sama sekali tak tahu "karakter aslinya".