Inilah Wilayah di Kudus yang Perlu Waspadai Banjir dan Longsor
Pemkab Kudus menggelar apel besar kesiapan dan antisipasi menghadapi kontijensi bencana tahun 2020, di Alun-alun Simpang Tujuh, Kudus, Kamis (9/1/201
Penulis: raka f pujangga | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus menggelar apel besar kesiapan dan antisipasi menghadapi kontijensi bencana tahun 2020, di Alun-alun Simpang Tujuh, Kudus, Kamis (9/1/2019).
Dalam kesempatan itu diikuti sedikitnya 600 personil gabungan yang berasal dari TNI, Polri, BPBD Kudus, serta Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB).
Apel dipimpin langsung Plt Kabupaten Kudus, HM Hartopo yang juga melakukan pengecekan peralatan yang dipakai untuk melakukan penyelamatan korban.
Menurut dia, apel siaga bencana itu penting dilakukan karena hampir setiap musim penghujan bencana longsor dan banjir kerapkali datang.
"Dengan curah hujan yang masih tinggi ini diperkirakan bencana banjir, puting beliung, dan tanah longsor masih mungkin terjadi. Makanya kami juga harus tanggap bencana," ujar dia, disela-sela kegiatan.
Pihaknya mengaku sudah memetakan sejumlah titik yang rawan banjir itu berada di Kecamatan Undaan, Kaliwungu, Jati, dan Mejobo.
Sedangkan untuk wilayah yang rawan longsor berada di dua kecamatan yakni Kecamatan Gebog dan Dawe.
"Saya sudah meminta ke desa-desa untuk mengantisipasi dan memonitor, titik rawan bencana tersebut," ujar dia.
Selain melakukan kesiapan terhadap penanggulan tanggap bencana, pihaknya juga melakukan pencegahan dengan melakukan penanaman pohon.
Pasalnya masih ada daerah lahan gundul di Pegunungan Patiayam yang perlu adanya penanaman pohon.
"Kami akan mengagendakan bersama sejumlah pihak termasuk Djarum juga ada rencana untuk melakukan penanaman di sana," ujarnya.
Tanaman yang dipilih juga bukan tanaman satu musim sehingga tidak akan berdampak pada tujuan penghijauan seperti jagung.
Dia merekomendasikan tanaman buah-buahan yang ditanam untuk tetap bisa memberikan manfaat bagi warga sekitar.
"Tanaman buah yang paling bagus untuk penghijaun di sana karena buahnya bisa dimanfaatkan warga. Misalnya buah mangga," ujarnya. (Laporan Wartawan Tribun Jateng, Raka F Pujangga)