Raja Keraton Agung Sejagat Pernah Gelar Ritual di Dieng, Ratusan Orang Kenakan Pakaian Kerajaan

Totok dan ratusan pengikutnya ternyata melaksanakan kegiatan ala kerajaan di dataran tinggi Dieng

Penulis: khoirul muzaki | Editor: galih pujo asmoro
Istimewa
Raja dan ratu Keraton Agung Sejagat di Tuk Bimalukar Dieng 

TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Publik akhir-akhir ini dihebohkan dengan munculnya keraton Agung Sejagat di Desa Pogung Jurutengah Kecamatan Bayan Purworejo yang dipimpinan Totok Santoso Hadiningrat dengan gelar Sinuhun.

Pasca viral berita itu, sang raja dan permaisuri yang dipanggil Ratu Dyah Gitarja ditangkap dan dibawa ke Polda Jawa Tengah untuk menjalani pemeriksaan.

Keraton Agung terancam ditutup karena dianggap meresahkan warga.

Polisi pun menggeledah rumah kontrakan Toto di Sleman untuk mencari barang bukti.

Raja Sempat Cekcok dengan Ratu Keraton Agung Sejagat, Ini Tugas Kanjeng Dyah Sebagai Permaisuri

Massa Pendukung Anies: Ada Presiden yang Kinerjanya Setingkat Lurah

Puji Akui Dapat Berkah Berlipat Setelah Datangi Keraton Agung Sejagat, Biasanya di Sekolah

Pengakuan Sri Utami, Mantan Pengikut Kerajaan Agung Sejagat Purworejo, Saya Dijanjikan Dolar US

Toto dan Dyah yang sempat gagah dengan pakaian kerajaan di hadapan ratusan pengikutnya itu pun tampak lunglai saat mengenakan baju tahanan.

Kelompok ini sebenarnya telah eksis cukup lama.

Sebelum viral di Pogung Jurutengah, Totok dan ratusan pengikutnya ternyata pernah melaksanakan kegiatan ala kerajaan di dataran tinggi Dieng, beberapa bulan lalu.

Kepala UPTD Objek Wisata Dieng Aryadi Darwanto membenarkan Toto dan pengikutnya pernah menggelar kegiatan di Dieng.

Ia pun menyebut acara itu legal karena telah mendapatkan izin dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB).

Pusat kegiatan bernuansa budaya itu berada di komplek candi Arjuna Dieng.

"Itu mereka izin. Acaranya di komplek candi,"katanya

Kehadiran ratusan orang dari luar kota yang berpakaian ala kerajaan itu sontak sempat meramaikan kawasan wisata Dieng.

Prosesi pengukuhan itu sekaligus memeringati 1000 an tahun masa keemasan Dinasti Sanjaya.

Prosesi kirab diawali dengan ritual pengambilan air suci di tuk Bimalukar Desa Dieng Wetan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved