Fakta Baru Pasutri Tewas di Kamar Kos, Sang Istri Sempat Swafoto dan Kasusnya Masih Misteri

Pasutri Gung Akbar (26), warga Jalan Bandeng, Pasang Kayu, Mamuju Utara, Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat; dan Rosna Sartika Kandong (27

Tribun Manado/Jufry Mantak
Keluarga Rosna Sartika Kandong, korban pembunuhan di indekos, dibawa pulang keluarganya setelah diautopsi di RS Bhayangkara Manado. 

TRIBUNJATENG.COM, MANADO -  Polisi belum mendapatkan petunjuk berarti dalam mengungkap kasus pembunuhan pasangan suami istri (pasutri) yang tewas di Indekos Enam Puluh Ribu, Komo Luar.

Meski begitu, polisi mulai menemukan fakta-fakta sebelum korban tewas.

Pasutri Gung Akbar (26), warga Jalan Bandeng, Pasang Kayu, Mamuju Utara, Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat; dan Rosna Sartika Kandong (27), warga Kelurahan Girian Bawah, Kecamatan Girian, Kota Bitung, ditemukan tewas di atas tempat tidur di kamar indekos pada Sabtu (11/1/2020) lalu.

Kondisi keduanya mengenaskan dengan sejumlah luka senjata tajam.

Dari kamar korban, polisi mengamankan di antaranya tiga ponsel milik korban.

Dua ponsel sulit dibuka karena terkunci dengan sandi pola.

Tanda Kiamatkah? Nenek Diperkosa Cucu Sendiri Sampai Berdarah, Alasan Pelaku Bikin Geleng-geleng

BERITA LENGKAP: Kejagung Sita Mobil Mewah Bos Jiwasraya, Dari Fortuner, Alphard hingga Mercedes-Benz

Gara-gara Alat Ini, Perselingkuhan Wanita dengan Guru Les Renang Anaknya Terbongkar, 10 Kali Berzina

BREAKING NEWS : Meski Jenazah Pemancing Hanyut dalam Goa Lawa Diikat Tali, Tim Kesulitan Evakuasi

Sementara satu ponsel, yang belakangan diketahui milik Rosna, bukan ponsel untuk berkomunikasi dan dapat diakses.

Dari ponsel ini polisi menemukan gambar swafoto.

Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Manado Ajun Komisaris Thommy Aruan, Kamis (16/1/2020), swafoto dilakukan oleh Rosna di kamar setelah ia pulang dari Jakarta.

Dalam foto tersebut, kata Thommy, kedua korban mengenakan pakaian yang sama saat keduanya ditemukan tewas.

Di foto itu, Gung dalam keadaan tidur.

Kata Thommy, ponsel yang dipakai swafoto tersebut tidak digunakan untuk mengakses internet karena tidak adanya kartu SIM di dalamnya.

Soal dua ponsel yang masih belum diakses, polisi berupaya meminta bantuan.

"Kedua HP yang posisi masih terkunci kita akan mencoba berkoordinasi dengan tim IT Polda Sulut. Setidaknya dengan peralatan yang tersedia diharapkan bisa membuka kunci HP tersebut tanpa menghapus data di dalamnya," ujarnya

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved