Anak-anak sudah Besar, Rakhmawati Tekuni Produksi Pie Susu Darin
Berawal dari coba-coba, Rakhmawati (51) sukses dengan usaha Pie Susu Darin yang omzetnya kini telah mencapai Rp 97 juta
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Berawal dari coba-coba, Rakhmawati (51) sukses dengan usaha Pie Susu Darin yang omzetnya kini telah mencapai Rp 97 juta tiap bulannya. Usaha ini dia tekuni dan makin berkembang.
Menjadi seorang ibu tidak lantas membuatnya berpangku tangan setelah tugas mengurus putri-putrinya selesai. Ia mencoba untuk menjadi ibu rumah tangga yang terus produktif dengan memanfaatkan basic tata boga yang ia miliki.
"Ya tadinya, kan ada kegiatan mengurus anak, namun setelah anak-anak besar, saya jadi nganggur. Saya tidak mau berpangku tangan begitu saja. Jadi, untuk tetap produktif dan urusan rumah tetap beres, ya saya coba itu buat pie susu,” terang Rakhmawati kepada mahasiswa UIN Walisongo Magang di Tribun Jateng, Senin 6 Januari silam.
Ibu dari tiga anak ini menuturkan bahwa ia sebenarnya tidak memiliki latar belakang di dunia bisnis. Namun, termotivasi untuk memberikan manfaat bagi orang-orang di sekitar, ia akhirnya berusaha untuk terus mengembangkan usahanya. Ia menjadikan rumahnya yang berlokasi di Jalan Munasari No. 26 RT.1/RW.6 Pakintelan, Gunungpati, Kota Semarang, sebagai tempat produksi pie susu.
Proses pembuatan pie susu terbilang cukup sederhana. Bahannya yaitu terigu, gula, mentega, dan telur dicampur kemudian dicetak dengan berat masing-masing adonan 20 gram. Hasil cetakan yang sudah ditambah susu dan berbagai varian rasa seperti, original, keju, blueberry, mocca, kismis, strawberry, cokelat, hazelnut, dan kacang, kemudian dipanggang. Setelah matang pie susu kemudian melalui tahap pengemasan dan siap dipasarkan. Pie susu yang ia produksi mampu bertahan selama 2 bulan.
Bersama 5 karyawannya, Rakhmawati mampu memproduksi 150 boks tiap harinya. Bahkan saat musim liburan, permintaan pasar cenderung meningkat hingga dua kali lipat. Ia mematok harga jual pada supplier sebesar Rp 25.000/boks berisi 10 pie susu perboks.
Lima tahun bisnis Pie Susu Darin berjalan, perempuan alumni IKIP Semarang itu akui awal bisnis tidak mulus. Untuk itu, di awal Rakhmawati menggunakan cara silaturahmi mengenalkan produknya. Setiap berkunjung ke tempat saudara, ia selalu membawa produknya untuk dibagikan.
"Awalnya niat saya ya sedekah, tapi ternyata berbuah baik sedekahnya. Produk saya jadi dikenal dan akhirnya banyak pesanan masuk. Jadi, sekarang saya kalau pergi ke mana-mana selalu bawa beberapa box pie susu di bagasi. Sambil jalan-jalan, sambil promosi tuh produk saya,” ujarnya.
Pie Susu Darin buatan Rakhmawati sudah dipasarkan di pusat oleh-oleh di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DIY. Selain itu ia juga memanfaatkan media sosial seperti instagram dan facebook untuk memasarkan produknya. Ia berharap, ke depannya ia mampu membuka lebih banyak lowongan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. (Tribunjateng/Mahasiswa UIN Magang/wid)