Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wali Kota Dedy Yon : Tidak Hormat Bendera Merupakan Embrio Penghianat Bangsa

Pelantikan Koti Mahatidana Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Kota Tegal periode 2019- 2020 berlangsung di Gedung Berdedikasi Kota

Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: muh radlis
IST
Pelantikan Koti Mahatidana Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila Kota Tegal di Gedung Berdedikasi Kota Tegal, Jumat (17/1/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Pelantikan Koti Mahatidana Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Kota Tegal periode 2019- 2020 berlangsung di Gedung Berdedikasi Kota Tegal, Jumat (17/1/2020).

Selain itu dilantik pula Badan Penyuluhan dan Pembelaan Hukum (BPPH), Badan Pengusaha Pemuda Pancasila (BP3), dan Badan Pelaksana Kaderisasi (BPK) Pemuda Pancasila Kota Tegal.

Hadir dalam kegiatan tersebut Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono, Wakil Wali Kota Tegal Muhamad Jumadi, dan Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Jawa Tengah Bambang Eko Purnomo.

Pangeran Harry Resmi Lepas Gelar Bangsawan, Ratu Elizabeth: Kalian Tetap Keluargaku yang Tercinta

2 Anak Nia Ramadhani Masuk Sekolah Termahal di Jakarta, Ini Biaya Bus Sekolah Jakarta British School

Kecelakaan di Semarang - Arif Lihat Mobil Honda Jazz Melaju Kencang, Serempet Pengendara Motor

Dosen AMNI Semarang yang Meninggal Kecelakaan di Banyumanik Gagal Hadiri Wisuda Sang Anak

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Dedy Yon menyatakan menolak keras akan paham radikal.

Dedy Yon yang juga menjabat sebagai Ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Tegal menegaskan, bahwa paham radikal harus keluar dari Kota Tegal.

Jika embrio- embrio itu tumbuh di sekolah, maka tidak ada pilihan lain, siswanya di keluarkan atau sekolahnya dibubarkan.

"Saya harap Pemuda Pancasila sebagai garda terdepan.

Jika ada paham- paham seperti itu, kita punya sikap siap.

Ini harus keluar dari Kota Tegal, yang paham seperti itu," kata Dedy Yon dalam rilis yang diterima tribunjateng.com.

Menurut Dedy Yon, jika ada lembaga pendidikan sekolah yang tidak mau hormat bendera dan tidak mau menyanyikan lagu Indonesia Raya, maka itu embrio penghianat.

Ia menilai, mereka adalah orang- orang yang tidak mau bernegara dan bermasyarakat.

Dedy Yon mengatakan, Kota Tegal adalah kota dengan nilai toleransi yang tinggi.

Se Jawa Tengah Kota Tegal menjadi kota toleransi nomor dua setelah Kota Salatiga.

"Saya sudah mengancam tidak ada satu sekolah pun yang tidak melaksanakan upacara.

Kalau ada yang tidak hormat bendera.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved