Mengenal Virus Corona Keluarga Besar Virus dari Demam hingga SARS yang Pernah Bunuh 800 Jiwa
Pemerintah China melalui Komisi Nasional Kesehatan mengumumkan, 25 orang meninggal karena wabah virus corona.
Meski asal virus Wuhan tersebut belum diketahui, WHO menyatakan sumber utamanya kemungkinan adalah binatang.
Virus corona disebut merupakan keluarga besar virus yang terdiri dari demam hingga sindrom pernapasan akut parah (SARS) yang pernah membunuh hampir 800 orang pada 2002-2003.
Karena itu, ketika varian baru keluarga itu muncul dengan wabah yang semakin membesar, maka disebut sebagai novel coronavirus (n-Cov).
Virus Corona Telah Masuk Eropa
Virus corona dilaporkan sudah mulai menghantam Eropa setelah Perancis mengumumkan adanya tiga kasus orang yang terinfeksi.
Seorang pria berusia 48 tahun dirawat di rumah sakit kawasan Bordeaux setelah dari hasil tes, diketahui dia positif mengidap virus itu.
Dia diketahui sempat singgah di Wuhan, kota di China yang menjadi asal muasal penyebaran virus corona, sebelum sampai di Perancis Rabu (22/1/2020).
Kemudian dua kasus lainnya dilaporkan terjadi di Paris, di mana korban diketahui masih keluarga dan terinfeksi ketika berada di China.
Menteri Kesehatan Agnes Buzyn mengatakan, mereka sudah mengembangkan tes yang bisa langsung dipakai untuk mengenali gejala virus corona.
Terkonfirmasinya tiga kasus di Negeri "Anggur" menjadi hantaman pertama virus dengan kode 2019-nCov itu di Eropa.
Dilansir Sky News Jumat (24/1/2020). Buzyn memprediksi akan ada banyak warga di negaranya yang positif terjangkit virus itu.
Kabar dari Perancis terjadi setelah Amerika Serikat (AS) juga mengumandangkan adanya kasus kedua yang menimpa seorang perempuan.
Wanita berusia sekitar 60-an, di mana dia dirawat di ruimah sakit Chicago dan dikabarkan dia dalam perkembangan positif. Perempuan yang tidak disebutkan identitasnya itu disebut sempat bertamasya ke Wuhan pada Desember sebelum kembali ke Illinois.
Mewabahnya virus corona di China membuat Beijing bergerak cepat dengan membangun rumah sakit baru yang bisa siap dalam 10 hari.
Nantinya, fasilitas tersebut bakal mempunyai 1.000 ranjang, dengan pengerjaannya meniru rumah sakit di Beijing ketika Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) menerjang pada 2002.