Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Video Pengungsi Banjir Pekalongan Butuh Bantuan Popok dan Minyak Telon

Ratusan pengungsi banjir di Kota Pekalongan membutuhkan sejumlah bantuan. Mereka kebanyakan mengungsi di gedung olahraga Sampangan, Kelurahan Kauman.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: abduh imanulhaq

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Berikut video pengungsi banjir Pekalongan butuh bantuan popok dan minyak telon.

Ratusan pengungsi banjir di Kota Pekalongan membutuhkan sejumlah bantuan.

Mereka kebanyakan mengungsi di gedung olahraga Sampangan, Kelurahan Kauman, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan.

Mereka mengeluhkan belum adanya bantuan popok dan minyak penghangat bayi.

"Kalau kebutuhan orang dewasa seperti selimut, obat-obatan, dan nasi bungkus sudah ada."

"Namun, untuk kebutuhan bayi masih minim sekali, padahal mayoritas pengungsi di gedung ini banyak anak-anak," kata Raskiyah (32) pengungsi di gedung Sampangan, Minggu (26/1/2020).

Menurutnya, ia mulai mengungsi pada Sabtu malam (25/1/2020) sekitar pukul 22.00 WIB.

Kondisi banjir sendiri di wilayah Sampangan sudah berangsur surut.

"Tadi malam, air cepat sekali naiknya mas dan ketinggiannya dada orang dewasa. Namun, pagi ini sudah surut dan ketinggian satu lutut orang dewasa," jelasnya.

Dari pantauan tribunjateng.com, hingga saat ini, kondisi di gedung olahraga Sampangan masih cukup memadai untuk menampung warga yang mengungsi.

Para pengungsi terdiri dari lansia, orang dewasa, hingga anak-anak dan balita.

Sementara itu, Waryep (73) warga Sampangan menceritakan ia saat ini mau mengungsi ke tempat yang lebih aman karena banjir di rumahnya masih tinggi.

"Ini mau mengungsi mas, karena badan sudah kedinginan dan belum makan dari malam," katanya.

Dirinya berharap semoga banjir segera surut agar bisa aktivitas lagi.

Sementara itu, Kepala pelaksana BPBD Kota Pekalongan mengatakan data terakhir jumlah pengungsi saat ini 1.500 orang.

"Kami sudah berkoordinasi terus kepada lurah dan camat untuk memberikan informasi secepatnya mengenai perkembangan pengungsi," katanya.

Saminta mengungkapkan titik banjir paling parah yaitu di Wilayah Sampangan dan Bugisan. (Indra Dwi Purnomo)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved