Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kobe Bryant Meninggal: AC Milan Menangis Sebut Tangan Kiri Kobe Berdarah Merah-Hitam

Kabar meninggal dunianya legenda bola basket dunia, Kobe Bryant, membuat publik olah raga berduka. Tak terkecuali klub top Liga Italia, AC Milan.

huffingtonpost.com
Kobe Bryant 

TRIBUNJATENG.COM - Kabar meninggal dunianya legenda bola basket dunia, Kobe Bryant, membuat publik olah raga berduka. Tak terkecuali klub top Liga Italia, AC Milan.

Kobe Bryant meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter di Calabasas, California, Amerika Serikat, yang terjadi hari Minggu (26/1/2020).

Helikopter yang ditumpangi Kobe Bryant terbakar dan terjatuh.

Tidak ada yang selamat dari kecelakaan itu di mana setidaknya 4 orang termasuk Bryant dikonfirmasi meninggal dunia di tempat.

Buat AC Milan, Kobe Bryant adalah figur yang spesial.

Juara NBA lima kali (2000-2002, 2009, 2010) berusia 41 tahun itu merupakan seorang suporter AC Milan.

Bryant, yang selama kariernya di NBA hanya memperkuat Los Angeles Lakers pada selang 1996-2016, menyukai AC Milan sejak kecil.

Waktu berumur 6 tahun, Bryant dan keluarganya pindah ke Italia, ke kota Rieti kemudian Reggio Calabria, Pistoia, dan Reggio Emilia.

Kecintaan Kobe Bryant pada AC Milan membuat dia beberapa kali mengunjungi Milanello, markas latihan I Rossoneri.

Pada kunjungan di musim 2013-2014, Bryant mengeluarkan pernyataan yang menggambarkan seberapa dalamnya kecintaan dia pada AC Milan.

"Saya selalu bilang jika Anda memotong tangan kiri saya, darahnya akan berwarna merah-hitam dan jika Anda memotong tangan sebelah kanan, darahnya kuning-ungu (warna LA Lakers)," kata Bryant seperti dikutip Bolasport.com dari Sempre Milan.

Dalam akun Twitter-nya, AC Milan pun menangis dan mengungkapkan rasa duka yang mendalam atas kepergian Bryant.

"Kami tidak punya kata-kata untuk mengekspresikan seberapa terkejutnya kami mendengar kabar kepergian tragis dari salah satu olahragawan terbesar di dunia dan suporter AC Milan, Kobe Bryant," cuit I Rossoneri.

"Semua pikiran kami bersama seluruh keluarga yang berduka atas kecelakaan tragis ini. Anda akan dirindukan selamanya, Kobe."

Kobe Bryant akan selalu dikenang sebagai legenda olahraga. Tak terkecuali rekor briliannya saat mencetak 62 poin dalam tiga kuarter saja.

Dunia olahraga dikejutkan dengan kabar meninggalnya legenda basket, Kobe Bryant.

Kobe Bryant meninggal dunia setelah menjadi korban dalam kecelakaan helikopter di Calabasas, California, Amerika Serikat, Minggu (26/1/2020).

Helikopter yang ditumpangi Kobe Bryant terbakar dan terjatuh. Semua penumpang tewas tak terkecuali Kobe Bryant dan putrinya, Gianna Bryant.

Meninggalnya Bryant membuat seluruh dunia berkabung. Pasalnya, prestasi di atas rata-rata yang dia catat sebagai atlet telah menginspirasi banyak pihak.

Talenta dan kerja keras telah mengubah pemain yang berposisi shooting guard tersebut menjadi sosok yang ditakuti oleh lawan-lawannya.

Pertandingan antara Los Angeles Lakers dan Dallas Mavericks pada musim reguler NBA 2015-2016 (20/12/2005) menjadi salah satu pembuktian kualitas tinggi yang dimiliki Bryant.

Saat itu, Bryant membuat publik Staples Center bersorak ketika berhasil mencetak 62 poin dalam tiga kuarter pertama untuk membawa LA Lakers memimpin jauh.

Padahal Dallas Mavericks bukan tim kacangan. Pada akhir musim itu Mavericks berhasil mencapai NBA Finals mewakili wilayah barat.

Akan tetapi nama-nama besar seperti Dirk Nowitzk, Josh Howard, Adrian Griffin dibuat tidak berdaya setiap kali Bryant memasuki daerah pertahanan mereka.

Kobe tak terbendung. Pemain yang menjuluki dirinya sebagai Vino (anggur dalam bahasa Italia, red) membuat 18 field goal dan 22 point dari bola free throw.

Hanya ada empat tembakan three-point yang dicetak Bryant. Itu artinya, Bryant berhasil mengobrak-abrik benteng yang digalang pemain Mavericks.

Torehan 62 poin milik Bryant dalam pertandingan itu semakin impresif lantaran pada waktu yang sama hanya ada 61 poin yang dicetak seluruh pemain Mavericks!

Bryant menjadi pemain pertama yang sanggup melakukannya semenjak shot clock (batasan waktu untuk melakukan serangan) diterapkan.

Keunggulan besar 61-95 yang dicatat Lakers pada akhir kuarter ketiga membuat Bryant ditarik keluar.

The Black Mamba tidak beranjak dari bangku cadangan hingga pertandingan berakhir dengan skor 90-112 bagi kemenangan tim tuan rumah.

Tragedi pembantaian pada masa lalu tidak menghentikan Dallas Mavericks untuk memberi penghormatan atas meninggalnya Kobe Bryant.

Dilansir BolaSport.com dari NYPost, pemilik Mavericks Mark Cuban mengumumkan bahwa nomor punggung 24 di timnya akan dipensiunkan demi mengenang sang legenda. (*)

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved