Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Terasi Buatan Yanti Yuwana Tembus Pasar Ekspor

Terasi Buatan Yanti Yuwana Tembus Pasar Ekspor. Kini makin berkembang usahan terasinya dan sudah dipasarkan di minimarket dan mal

Editor: iswidodo
tribunjateng/mahasiswa UIN Magang
Pembuatan terasi Yuwana Kab Pati 

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Satu di antara keunggulan Kabupaten Pati adalah produk terasi. Yaitu terasi di Yuwana yang sudah terkenal di Indonesia. Kelezatan terasi Juana sudah kondang sejak lama. Salah satu pengusaha terasi Juwana yaitu Bu Yanti, yang sudah memasok terasi ke sejumlah kota di Indonesia dan luar negeri.

Tahun 2010 Bu Yanti memulai usahanya membuat terasi yang diberi nama Maju (57) Jaya. Ia ingin mengangkat brand terasi Juwana agar tersedia di pasar, pusat oleh-oleh, minimarket atau mal.

Proses pembuatan terasi di Yuwana Kabupaten Pati
Proses pembuatan terasi di Yuwana Kabupaten Pati (tribunjateng/mahasiswa UIN Magang)

Selain itu, motif terbesar Yanti merintis usahanya adalah untuk mendapatkan penghasilan dan memberdayakan ibu-ibu agar mandiri dan memiliki penghasilan sendiri. Kondisi suaminya yang sakit, mengharuskannya untuk usaha bahkan banting setir dari profesi yang selama ini ia lakoni.

"Waktu itu suami saya yang seorang dokter jatuh sakit sehingga penghasilannya menurun. Saya juga punya salon, tapi lama kelamaan pendapatannya menurun. Akhirnya saya berpikir bikin usaha, karena Juwana kan memang terkenal dengan hasil laut dan tambaknya, saya tertarik bikin terasi,"
kata Bu Yanti saat ditemui di rumahnya.

"Terasi kan kebanyakan hanya dijual di pasar-pasar tradisional, akhirnya timbul keinginan dalam diri saya untuk mengangkat nama terasi Juwana agar mampu dijual di supermarket dan toko oleh-oleh. Awalnya saya bikin sampelnya dulu, saya tawarkan ke salah satu pusat oleh-oleh yang ada di Semarang. Mereka mau asalkan sudah berizin dan kemasannya bagus. Jadi, saya urus izinnya dulu halal sama P.IRT, baru pikirkan kemasannya yang bagus, setelah izin jadi baru mulai produksi," terang Bu Yanti.

Seiring berjalannya waktu, Yanti mengembangkan bisnisnya dengan menambah varian produk antara lain bikin aneka sambal, ada sambal terasi, sambal bawang, sambal cumi, sambal teri, sambal pete dan sambal bandeng ada kerupuk tengiri. Bahkan produk unggulannya yaitu terasi instan siap pakai. Inovasi terakhir yang dilakukan yaitu sirup dari asam jawa asli.

"Nama usahanya kan Mama (55) Maju (57) Mapan (58). Mama untuk aneka sambal mulai dari sambal terasi, sambal cumi, sambal teri, sambal petai, sambal bandeng, sambal bawang dan Maju untuk terasi baik yang instant maupun mentah kemudian Mapan untuk kerupuk ikan tengiri," terangnya.

Terasi instan mulai jual setelah dua tahun bikin usaha. Terus mencoba akhirnya pas sesuai selera. Terasi instan banyak keunggulannya karena praktis, tinggal pakai. Untuk ibu-ibu yang pekerja itu kan efektif, karena ngga usah dibakar atau digoreng dulu. "Nggak berbau menyengat karena kadang suami atau orang rumah juga protes ini bau apa sih gitu kan? Sedangkan inovasi terakhir saya itu bikin sirup tapi bahannya asam jawa asli," tutur dia.

Yanti dibantu oleh empat orang karyawannya untuk melayani pesanan dari berbagai kota yakni Pati, Kudus, Semarang, Salatiga, Solo, Jakarta, Bandung,Yogyakarta, Pekalongan dan Batam. Sedangkan untuk luar negeri biasanya dikirim ke Australia, Kanada dan Amerika.

"Di Semarang bisa dibeli di pusat oleh-oleh di Jalan Pandanaran, Kota Lama, kawasan Pecinan, Peterongan, Pasar Johar serta Dusun Semili. Di kota lain ada di swalayan maupun supermarket," ujarnya. Media pemasaran yang digunakan untuk produksi itu ya instagram, dan website dengan nama Mama Maju Mapan.

Alamat Mama Maju Mapan bisa dicek di internet. Yanti sering ikut pameran. Terakhir kemarin dia ikut pameran di Jakarta Trade Expo. "Kami sedang coba pasarkan produk unggulan terasi instan ke Brazil dan Mesir," kata Okka putra Yanti.

Dalam sebulan omzet mencapai sekitar Rp 40 juta, dan akan bertambah saat menjelang Lebaran atau Tahun Baru. Dia juga menggandeng PKK untuk tingkatkan keterampilan biar bisa bikin kerajinan atau usaha UMKM. Walaupun tidak punya tambak sendiri, Yanti mengandalkan petani tambak dan nelayan untuk menyuplai bahan bakunya. (tribunjateng/mahasiswa UIN magang)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved