4 Mahasiswa di China Asal Jateng Tiba di Tanah Air Hari Ini, Akan Diperiksa di RSUD Margono
Empat mahasiswa Indonesia asal Jawa tengah yang menempuh studi di China akan mendarat di tanah air hari ini, Sabtu (1/2/2020).
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Empat mahasiswa Indonesia asal Jawa tengah yang menempuh studi di China akan mendarat di tanah air hari ini, Sabtu (1/2/2020).
Empat mahasiswa asal Jateng tersebut, merupakan sebagian dari total sejumlah 15 orang mahasiswa asal Jateng yang ada di China.
"Mereka mendarat di Jakarta lalu naik kereta ke Banyumas. Dan kami sudah siapkan rumah sakit," kata Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, dalam keterangannya.
• Hasil Proliga 2020: Lamongan Sadang MHS Kandaskan Jakarta Garuda dengan Skor Akhir 3:2
• 7 Tahanan Kabur Seusai Keroyok Polisi Jaga, Satu Tewas Ditembak
• Kisah Haru Balita Terjangkit Virus Corona di Ruang Isolasi Minta Dipeluk, Sang Ayah hanya Menangis
• Penghina Wali Kota Surabaya Risma Telah Ditangkap, Polisi Masih Periksa Intensif
RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto Banyumas disiapkan untuk melakukan serangkaian proses pemeriksaan.
Pemeriksaan dan pengecekan laboratorium sebagai upaya antisipasi dan pencegahan masuknya virus Novel Coronavirus (NCoV) atau virus corona.
Keempatnya merupakan mahasiswa dari Henan dan Chongqing University asal Jateng.
Keempat mahasiswa tersebut telah bertolak dari Zhengzhou Airport Tiongkok dan tiba di Hongkong pada Jumat pukul 19.10 waktu setempat.
Selanjutnya, pada pukul 23.00, mereka terbang dari Hongkong dan tiba di Jakarta perkiraan pada Sabtu pagi.
Ganjar menuturkan beberapa mahasiswa tidak bisa membiayai perjalanan pulang ke Tanah Air.
Padahal, KBRI Beijing pada 29 Januari 2020 telah menerbitkan surat imbauan bagi seluruh mahasiswa Indonesia yang berada di China untuk pulang karena perkembangan virus Wuhan phenemonia yang makin menyebar.
"Yang sisanya akan kami bantu. Karena beberapa sambat (mengeluh) tidak punya uang untuk pulang," ujarnya.
Ganjar juga menggandeng Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) untuk memantau perkembangan mahasiswa asal Jateng di China.
Berkat bantuan PPI pula, Ganjar bisa berkomunikasi langsung dengan mahasiswa yang belum pulang.
"Kemarin PPI membantu saya sehingga sekarang saya punya nomor handphone satu-satu. 15 mahasiswa sudah terdata dan kami sudah komunikasi langsung," imbuhnya.(mam)