Proyek Banjir Kanal Timur Semarang Ditarget Rampung 2020 Ini, Tak Kalah dengan BKB

Pembangunan infrastruktur berupa kanal masih menjadi andalan pengendalian banjir di kota pesisir pantai utara (pantura) seperti di Kota Semarang.

tribunjateng/mamdukh adi priyanto
Kepala BBWS Pemali-Juana, Ruhban 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pembangunan infrastruktur berupa kanal masih menjadi andalan pengendalian banjir di kota pesisir pantai utara (pantura) seperti di Kota Semarang.

Kanal yang merupakan sistem pengendalian banjir yang diadopsi dari pemerintah kolonial Belanda itu bisa mengalirkan air secepat-cepatnya.

Floodway atau jalur banjir itu untuk melindungi pusat kota dari ancaman banjir.

Wajah Sopir Truk Tronton Kecelakaan Maut Tewaskan Loper Koran di Kalibanteng Semarang, Masih Buron

Kecelakaan di Pantura Demak, Pengendara Kawasaki Ninja 250 Tewas Terlindas 2 Truk

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Gus Sholah Meninggal Dunia Pukul 20.55 di RS Harapan Kita Jakarta

Menikah dengan Edo Borne, Hesti Purwadinata Akui Istri Hasil Tikungan

Di Kota Semarang terdapat dua kanal yakni Banjir Kanal Barat (BKB) dan Banjir Kanal Timur (BKT).

BKB sudah dibangun sedemikian rupa sekaligus untuk berwisata.

Terdapat lanskap taman, air mancur, dan sebagainya yang bisa menjadikannya multifungsi: pengendali banjir dan wisata.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana, Ruhban Ruzziyatno, menuturkan proyek pembangunan lanskap BKT ditargetkan secara keseluruhan rampung Desember 2020 ini.

"Nantinya, tidak akan kalah dengan BKB. Masyarakat bisa bermain, ada trotoar, jogging track, dan sebagainya," kata Ruhban, Minggu (2/2/2020).

Lahan bantaran yang lebih luas ketimbang BKB, membuat keberadaan BKT nantinya bisa dimanfaatkan sebagai sarana wisata bagi masyarakat sekitar.

Namun, Ruhban mengingatkan masyarakat agar tidak menaruh barang di trotoar atau jogging track BKT.

"Yang paling penting jangan sampai masyarakat cuek. Mereka harus berani menegur warga lain yang menaruh barang. Karena ini kepentingan bersama," tandasnya.

Selain lanskap, normalisasi juga terus dilakukan. Pengerukan sedimentasi sebagai bentuk pemeliharaan dilakukan mengingat sedimentasi di BKT cukup tinggi.

BBWS menganggarkan Rp 77 miliar untuk menuntaskan proyek BKT Semarang tahap kedua itu.

Dana sebanyak itu nantinya digunakan untuk menggarap penataan bantaran kali dari ujung jembatan Jalan Majapahit hingga Tambakrejo, Semarang Utara.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved