Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ngopi Pagi

FOKUS: Terima Saudara dari China di Natuna

Sejumlah 238 Warga Negara Indonesia (WNI) berhasil dievakuasi dari Provinsi Hubei, China, ke Tanah Air. Mereka diangkut menggunakan pesawat Batik Air

Penulis: m nur huda | Editor: Catur waskito Edy
tribunjateng/bram kusuma
Tajuk ditulis oleh Wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda 

Tajuk Ditulis Oleh Jurnalis Tribun Jateng M Nur Huda

Sejumlah 238 Warga Negara Indonesia (WNI) berhasil dievakuasi dari Provinsi Hubei, China, ke Tanah Air. Mereka diangkut menggunakan pesawat Batik Air dan mendarat di Bandara Hang Nadim Batam, Minggu (2/2).

Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan di Batam, 238 WNI itu diangkut menggunakan pesawat TNI AU untuk menjalani protokol kesehatan dengan dilakukan observasi selama dua minggu di hanggar Lanud Raden Sadjad Natuna, sebelum bertemu keluarga masing-masing.

Natuna dipilih karena memiliki pangkalan militer dengan fasilitas rumah sakit yang mumpuni. Tempat itu juga cukup jauh dari permukiman warga, sekira enam kilometer.

"Hasil penilaian itu, Natuna memiliki syarat untuk menjalani protokoler kesehatan," ujar Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Secara bertahap, sebenarnya WNI yang pulang dari Wuhan telah menjalani berbagai proses pemeriksaan. Sebab World Health Organization (WHO) juga telah membuat aturan, bagi yang positif virus corona, dilarang keluar dari Wuhan.

Sementara, sejumlah warga Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, sebagaimana dilansir dari Kompas.com, melakukan unjuk rasa menolak kedatangan WNI dari Wuhan.

Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Natuna Haryadi mengatakan, ada sejumlah tuntutan yang diminta warga Natuna pada pemerintah.

Beberapa di antaranya meminta agar karantina WNI dari Wuhan dipindah ke kapal perang milik TNI. Kemudian, KRI tersebut ditempatkan di lepas pantai.

Kemudian meminta pemerintah memberikan kompensasi berupa jaminan kesehatan seperti posko layanan darurat.
Selanjutnya meminta Menteri Kesehatan berkantor di Natuna selama proses karantina dan observasi. Hal ini sebagai bentuk jaminan keamanan dan kesehatan masyarakat Natuna.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebut, sejumlah 238 WNI yang mendarat di tanah air berkurang tujuh orang dari sebelumnya yang akan dievakuasi 245 orang.

Dari tujuh orang tersebut, empat di antaranya menyatakan tidak bersedia dievakuasi atas kehendak sendiri. Sementara tiga orang lainnya gagal melalui uji pemeriksaan kesehatan oleh Pemerintah China.

"Yang tiga orang tidak lolos screening ketika dilakukan (pemeriksaan) pemerintah China yang meliputi tiga tahap," ujar Terawan.
Artinya menurut Terawan, mereka yang sampai di Tanah Air diyakini dalam keadaan sehat.

Sebagai langkah pengendalian keamanan, Polda Kepri mengerahkan 117 personel Brimob ke Natuna. Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt meminta masyarakat bisa menerima dan membantu WNI yang dievakuasi dari Wuhan.

Sepakat dengan pernyataan Harry, bahwa bagaimanapun para WNI yang baru pulang dari China tersebut merupakan saudara kita sesama anak bangsa. Sehingga sudah sepatutnya saling membantu dan memberi dukungan, bukan menambah beban psikologis bagi mereka dan keluarganya.(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved