Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Awal 2020, Tiap 2 Hari Sekali Kebakaran Terjadi di Kota Semarang

Awal tahun ini saja, sudah 17 kali kebakaran terjadi, baik menimpa pabrik, bangunan, hotel, maupun rumah di Kota Semarang.

Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: Catur waskito Edy
Iwan Arifianto
Petugas pemadam kebakaran Kota Semarang sedang melakukan pendinginan rumah milik Muchsan agar sumber api sepenuhnya mati, Senin (3/2/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Musim Penghujan ternyata tak menyurutkan angka kejadian kebakaran di Kota Semarang.

Awal tahun ini saja, sudah 17 kali kebakaran terjadi, baik menimpa pabrik, bangunan, hotel, maupun rumah di Kota Semarang.

Kabid Operasional dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang, Trijoto Poejo Sakti mengungkapkan, jumlah kebakaran itu terhitung selama Januari 2020.

Menurutnya, sebagian besar tragedi kebakaran tersebut meraibkan sebuah bangunan industri atau pabrik di Kota Semarang.

"Totalnya ada 4 bangunan industri atau pabrik yang terbakar selama awal tahun ini. Jumlah itu belum terhitung dengan kebakaran pabrik pada Minggu (2/2/2020) dini hari kemarin di kawasan LIK Kaligawe Semarang. Yang terbakar di sana adalah pabrik kasur," ujar Trijoto saat dikonfirmasi Tribunjateng.com, Senin (3/2/2020).

Dia menaksir, total kerugian dari semua kejadian kebakaran yang menimpa sejumlah pabrik, rumah huni, dan bangunan umum ini mencapai Rp 3.8 Miliar lebih.

Meski demikian, pihaknya mampu menyelamatkan sejumlah aset dari kobaran si jago merah senilai hampir Rp 2.2 miliar.

"Kesimpulannya, angka kebakaran tidak surut meski kini musim hujan. Kebakaran tidak mengenal situasi. Jika dirasiokan, tiap dua hari sekali pasti ada kebakaran. Itu mengacu pada jumlah kebakaran pada awal tahun dengan jumlah hari di Januari 2020. 17 kali kebakaran banding 31 hari," tandas Tri, sapaannya.

Tri menjelaskan, kondisi tersebut akan diperparah apabila Kota Semarang berada di musim kemarau.

Sebab, kata Tri, selama tahun 2019 saja, angka kejadian kebakaran di Kota Semarang mencapai 570 kasus.

"Kalau sudah musim kemarau, bisa lebih parah lagi. Petugas Damkar kita kemarin saja bahkan bisa menangani sampai 5 kali kebakaran dalam sehari," ucapnya sembari geleng-geleng kepala.

Sejauh ini, Tri mengakui penyebab terjadinya kebakaran hanya bisa diduga oleh pihaknya, tanpa bisa dipastikan. Rata-rata, kebakaran di Kota Semarang biasanya disebabkan karena aliran konsleting listrik.

Untuk mengetahui kepastian penyebab kebakaran, Dinas Damkar biasanya berkoordinasi dengan pihak Unit Inafis Polrestabes Semarang maupun Labfor Mabes Polri Jateng.

"Harusnya, Dinas Damkar punya Laboratorium sendiri. Petugas dalam Lab itu berfungsi untuk mengidentifikasi penyebab terjadinya kebakaran. Itu sudah ada di Surabaya dan Jakarta. Kalo di sini (Semarang), belum," pungkas Tri. (Tribunjateng/gum).

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved