Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Video Kesiagaan Pemkab Tegal Hadapi Wabah Virus Corona

Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal mengadakan Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan menghadapi virus Corona, yang sudah ditemukan nama resminya yaitu Novel

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Berikut ini video 

Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal mengadakan Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan menghadapi virus Corona, yang sudah ditemukan nama resminya yaitu Novel Coronavirus (2019-nCoV), berlokasi di gedung C Pemda Tegal, Selasa (4/2).

Kegiatan ini, dihadiri oleh jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Perwakilan dari Rumah Sakit, Puskesmas, Camat, Bupati Tegal yang kali ini diwakili oleh Staf Ahli Bupati Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan, Agus Subagyo, OPD terkait, dan lain-lain.

Saat memberikan sambutan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Hendadi Setiadji menyampaikan, untuk daerah Kabupaten Tegal sampai saat ini belum ada yang positif terjangkit Novel Coronavirus, sehingga bisa dikategorikan aman.

Maka, masyarakat diharapkan untuk tetap tenang dan jangan mudah mempercayai beredarnya berita atau informasi yang menyangkut masalah ini.

Selain itu, masyarakat juga jangan sampai mengalami ketakutan yang berlebihan.

Bedakan antara gejala batuk pilek biasa dengan yang terjangkit virus.

"Novel Coronavirus (2019-nCoV) adalah virus baru penyebab penyakit saluran pernapasan.

Virus ini berasal dari China tepatnya di Wuhan, dan virus ini juga masih satu keluarga dengan virus penyebab SARS atau pun MERS," jelas Hendadi, saat ditemui Tribunjateng.com, Selasa (4/2).

Hendadi menegaskan, masyarakat jangan mudah panik semisal terkena batuk atau pilek.

Karena untuk virus influenza disini banyak.

Terpenting tidak ada riwayat kontak dengan orang yang dari China, maupun diri kita sendiri yang ke China insyaallah aman.

"Ada beberapa gejala klinis masyarakat terjangkit virus, di antaranya seperti demam, batuk, pilek, gangguan pernapasan, sakit tenggorokan, dan badan terasa letih lesu.

Perlu diketahui, sampai saat ini belum tersedia vaksin untuk menangani 2019-nCoV," tegasnya.

Pada kesempatan ini, Hendadi juga menerangkan terkait perbedaan Suspec Novel Coronavirus dengan yang sudah terkonfirmasi atau positif terjangkit.

Dikatakan, kalau yang dimaksud Suspec yaitu orang yang memiliki gejala flu biasa tapi ada kontak dengan China.

Baik pernah ke China, atau ada orang China yang kontak dengan orang tersebut.

Setelah kontak, ada jangka waktu sekitar 14 hari.

Tapi ketika misal ke China nya sudah tiga bulan lalu ya tidak bisa.

Maka, untuk mengetahui Suspec ini terjangkit atau tidak dilakukanlah isolasi di Rumah Sakit.

Tujuannya untuk mengecek apakah ada Novel Coronavirus nya atau tidak.

"Sekali lagi saya ingatkan, Suspec ini gejala flu biasa tapi ada kontak dengan China (penderita).

Mengingat virus ini berasal dari China, bisa dari orang China atau orang Indonesia yang pulang dari China.

Nah, semisal setelah dilakukan isolasi dan ditemukan Novel Coronavirus, baru namanya terkonfirmasi atau positif terjangkit virus," paparnya.

Adapun Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, pada kesempatan ini, juga memberikan Tips untuk pencegahan terjangkit Novel Coronavirus.

Apa saja? Berikut ulasannya:

1. Sering cuci tangan menggunakan sabun dengan cara cuci tangan yang benar yaitu Tepung Selaci Buku (Telapak tangan, punggung tangan, sela jari, kunci jari tangan, ibu jari, kuku di telapak tangan).

2. Gunakan masker bila batuk atau pilek.

3. Konsumsi gizi seimbang, perbanyak sayur dan buah.

4. Hati-hati kontak dengan hewan.

5. Rajin olahraga dan istirahat cukup.

6. Jangan mengkonsumsi daging yang tidak dimasak.

7. Bila batuk pilek dan sesak napas, segera ke fasilitas kesehatan.

8. Diusahakan tidak memakan daging kelelawar dan ular.

Sedangkan bagi yang melakukan perjalanan ke China ada beberapa tips yang harus diperhatikan:

1. Gunakan masker bila berada di kerumunan orang.

2. Jika mengalami penyakit pernapasan selama di China atau setelah kembali ke tanah air, segera hubungi petugas kesehatan dan sampaikan riwayat perjalanan.

3. Disarankan tidak mengunjungi pasar hewan.

"Para pakar mengecek kenapa virus ini muncul di Wuhan, China.

Ternyata ada virus hampir sama 93,6 persen mirip dengan virus yang menempel di kelelawar yang ada di China dan membawa virus tersebut.

Maka bisa diterka bahwa sudah mendekati karena hampir 100 persen, berarti kemungkinan besar virus itu dari kota Wuhan dan dari kelelawar," pungkasnya. (dta)

• Sidak Ketua DPRD ke BPR Bank Salatiga, Dance Minta Tak Ada Lagi Titip Menitip Keluarga jadi Karyawan

• Wawali Tegal Jumadi Benarkan Ada Pasien Gejala Mirip Virus Corona dalam Pengawasan di RSUD Kardinah

• Edarkan Pil Hexymer ke Pelajar di Kebumen, Pemuda Ini Ditangkap Polisi

• Personel Polres Kebumen Salat Gaib Doakan Gus Solah, Kompol Prayudha : Beliau Tokoh Panutan

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved