Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Virus Corona

Imbas Virus Corona, Masker Langka dan Harga di Tingkat Distributor Tembus 600 Persen

Stok masker di Jateng mulai menipis. Hal itu membuat rumah sakit dan distributor alat kesehatan (Alkes) kebingungan.

Penulis: budi susanto | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/IWAN ARIFIANTO
ILUSTRASI - Relawan PMI Provinsi Jateng sedang menyiapkan masker di gudang PMI setempat. Masker tersebut bakal didistribusikan ke masing-masing Kabupaten dan Kota di Jateng, Kamis (6/2/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Stok masker di Jateng mulai menipis.

Hal itu membuat rumah sakit dan distributor alat kesehatan (Alkes) kebingungan.

Menipisnya stok dipasaran dibarengi dengan melambungnya harga masker.

Ini Alasan Nengmas Antarkan Suami Poligami hingga Siapkan Mas Kawin dan Kebutuhan Akad Nikah

Begini Reaksi Agustianne Marbun Pergoki Hotman Paris Pulang Subuh Setelah Kencan dengan Artis

Tragedi Tewasnya Sopir Grab Kudus, Sempat Berpapasan dengan Istri di Malam Terakhir

Ammar Zoni Sewot Soal Nama Kontaknya di HP Istri, Irish Bella: Salah Sendiri Nikahin Orang Belgia!

Menurut sejumlah distributor kelangkaan stok masker dikarenakan dampak wabah virus corona.

Pasalnya, produsen masker melakukan ekspor besar-besaran ke sejumlah negara termasuk Tiongkok.

Menurut Direktur PT Pasadena Medical Indonesia, Aldinov Doddy Pratama, kelangkaan membuat produsen tak sanggup mencukupi permintaan pasar.

"Dua pekan ini stok masker di pasaran langka, padahal permintaan terus berdatangan," jelasnya saat ditemui Tribunjateng.com di kantornya yang terletak di Jalan Candi Penataran, Kalipancur Kota Semarang, Kamis (6/2/2020).

Dilanjutkannya, kelangkaan membuat permintaan masker di tiga rumah sakit yang ada di daerah Pemalang dan Rembang tak bisa dipenuhi.

"Permintaan terus datang, bahkan 2.000 masker atau satu karton habis dipesan sejumlah rumah sakit dalam sehari," ucapnya.

Doddy menuturkan, langkanya masker di pasaran membuat harga masker merangkak naik setiap jam.

"Sepekan ini kenaikan harga masker mencapai 500 sampai 600 persen, misalnya masker dengan harga Rp 11 ribu untuk satu box berisi 50 masker, kini bisa mencapai Rp 65 ribu lebih," paparnya.

Dikatakannya, produsen masker di beberapa daerah juga menutup order saat distributor melakukan pesanan.

"Saya sudah mencoba memesan ke produsen baik di Semarang, Surabaya, bahkan Bandung, namun mereka menutup order.

Alasannya masker sudah dipesan oleh sejumlah negara karena wabah virus corona," terangnya.

Kelangkaan masker yang dirasa oleh distributor Alkes, juga mulai dirasakan pihak rumah sakit di wilayah Rembang.

Sejumlah rumah sakit merasa was-was jika kondisi tersebut berlangsung lama.

"Kebutuhan masker di rumah sakit pastinya banyak, karena setiap dua satu pekan dilakukan pengadaan.

Kalau langka seperti sekarang, kami juga gelisah karena masker menjadi kebutuhan di rumah sakit," tutur Raras Putri, perbendaharaan peralatan kesehatan di Rumah Sakit Bhina Bhakti Husada Rembang.

Putri mengatakan, stok masker yang dimiliki di rumah sakit kian hari kian menipis.

"Di tempat kami masih ada sekitar 1.000 masker, sementara saat mau memesan sejumlah distributor kehabisan stok juga.

Padahal stok kami terus berkurang," imbuhnya.

Putri menambahkan, kelangkaan stok diakibatkan banyaknya masker diekspor ke luar negeri.

"Kelangkaan stok masker secara umum menjadi kendala untuk menjalankan aktivitas rumah sakit, belum lagi kenaikan harga masker sangat tinggi," tambahnya. (bud)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved