Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Paceklik Ikan, Tiap Hari Nelayan Kapal Besar di Kendal Cuma Kantongi Rp 30 Ribu per Orang

Musim paceklik biasa nelayan sebut sebagai musim bencana kecil bagi profesinya. Rentan waktu musim paceklik biasa disebut November-Maret.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muh radlis

"Nelayan saat ini sulit, hanya ikan seperti ini yang bisa didapat.

Mau gimana lagi ini yang ada hanya dapat lelahnya," ujarnya.

Kelangkaan ikan tak hanya dialami para nelayan kapal besar.

Rapani nelayan kecil di Pantai Bandengan juga mengeluhkan kelangkaan ikan.

Biasa mendapatkan ikan hingga beberapa kwintal cumi-cumi saat musim bagus, kini ia hanya bisa membawa pulang 50-an kilo saja tiap hari.

Menurutnya, kelangkaan ini tidak bisa diprediksi sanpai jangka waktu kapan.

"Nelayan dengan kapal besar saja anjlog penghasilan, paling ikan kecil dijual murah juga tak tembus pabrik," katanya.

Terpisah, Zaenal Arifin Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesi (HNSI) Kendal, mengatakan pihaknya menyadari bahwa dalam beberapa bulan terakhir para nelayan mengalami musim paceklik.

Musim ini katanya biasa berlangsung sekitar 4-5 bulan saat musim pancaroba datang, khususnya musim penghujan menuju musim kemarau.

Dampaknya, 17 ribuan nelayan di Kabupaten Kendal akan kesulitan menangkap ikan.

Faktor tingginya gelombang hingga langkanya jenis ikan menjadi penyebab utama musim paceklik.

Ia berharap nelayan tetap sabar dan mensyukuri apa yang bisa didapatkan dari hasil melaut.

"Memang musim paceklik ini bisa disebut bencana bagi nelayan tetapi tetap harus disyukuri.

Mereka tetap harus melaut meski penghasilan tak bisa dijanjikan.

Bahkan ada nelayan yang harus menggadaikan beberapa barang berharga untuk menutupi kebutuhan sehari-hari pada musim ini.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved