Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

Kisah Kakek Berusia 74 Tahun Jalani Khitan, Saya Tidak Takut Disunat karena sudah Mantap

Umumnya anak lelaki dikhitan saat masih sekolah SD atau SMP. Bahkan di daerah tertentu anak disunat sebelum masuk SD

(Tribunbanyumas.com/Rahdyan Trijoko Pamungkas)
Wajah Sumringah Heri Susanto setelah disunat. Dia menggunakan baju koko dan sarung setelah disunat 

Karena lama tinggal dengan Misyati seorang muslimah, sang suami ingin mengikuti agama istrinya.

"Saya selalu memberi arahan agar menjadi orang yang lebih baik," kata Misyati saat mendampingi suaminya.

Acun dulu tinggal di Jakarta kemudian pindah ke Purbalingga.

Dengan istri pertama sudah lama bercerai.

Dia menyarankan, jika suaminya akan masuk Islam maka harus disunat terlebih dahulu.

Namun ketika diminta untuk sunat sang suami takut. Keinginan Acun untuk memeluk Islam atas kemauan dia sendiri.

Tapi istrinya sering mengingatkan, bahwa untuk menjadi muslim maka suaminya harus khitan. Ternyata Acun menunda-nunda untuk menjalani khitan karena takut.

"Dulu pernah disuruh khitan bilangnya nanti-nanti. Dia kelihatannya takut.

Saya bilang saja ke suami sakitnya paling sehari dua hari saja," terang Misyati.

Niatan suaminya, kata dia, tidak menjadi bahan perbincangan tetangga. Justru suaminya mendapat dukungan dari para tetangganya.

"Tetangga malah senang, malah kasih dukungan," tutur dia.

Ia menuturkan setelah ini akan mengadakan syukuran kecil-kecilan setelah suaminya disunat. Rencananya syukuran akan diadakan bersama keluarganya.

"Besok akan mengadakan syukuran kecil-kecilan. Yaa bersama keluarga," terangnya.

Sudah Tiga Kali

Pemilik klinik Kasih Medika, Suardi mengaku bukan pertama kalinya mendapatkan pasien yang hendak disunat di usia dewasa. Kliniknya telah dua kali mendapatkan pasien dewasa hendak melakukan sunat.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved