Berita Kendal
Musim Paceklik Nelayan Kendal Menjerit, Mulai dari Gadai Barang hingga Hutang demi Lanjutkan Hidup
Siklus paceklik bagi nelayan nampaknya sudah akrab bagi para pencari ikan di laut.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muh radlis
"Yang gadai ada dengan jangka waktu biasanya.
Nanti dibayar saat ada uang," terangnya.
Nelayan lain, Sururi (50), mempunyai kesibukan lain saat musim sulit melaut.
Ia kadang mencari kepiting di tambak-tambak sekitar untuk dijual kembali.
Meski hasil tidak seberapa tak lebih dari Rp 50 ribu, menurutnya cukup untuk menutupi kebutuhan yang dipas-paskan.
Dalam keadaan tertentu ia harus berhutang sembako dan beras kepada pengusaha kelontong untuk makan.
Lauknya ia buat seadanya dengan sisa tabungan kemarin.
Meski begitu, kata Sururi, nelayan tetap semangat dengan situasi ini.
Meski sebagian dari mereka mengaku istirahat, memperbaiki jaring saat tidak melaut.
"Iya kadang cari kepiting kalau pas cerah saja.
Kadang di rumah, ngandelin hutangan.
Nanti dibayar lagi kalau pas ada," terangnya.
Soal bantuan, katanya tak banyak yang diharapkan para nelayan.
Mereka lebih memaksimalkan apa yang ada untuk menutupi kebutuhan sehari-hari daripada harus meminta-minta.
"Ada si beberapa yang bantu dari perorangan atau organisasi berupa beras kadang sedikit uang.