Sopir Angkot Bawa Bayi
Begini Komentar Dokter Spesialis Anak Tanggapi Kisah Nurul Sopir Angkot Bawa Bayi Saat Bekerja
“Pemenuhan kebutuhan dasar anak tidak akan terpenuhi baik dalam aspek asuh, asih, atau asahnya mengingat suasana kerja dituntut pelayanan konsumen."
Penulis: Adelia Prihastuti | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Membaca kisah Nurul Mukminin (46), seorang sopir angkot yang bekerja sembari membawa buah hatinya, Bilqis Choirun Nisa, bayi berusia 3.5 bulan, Ketua (Ikatan Dokter Anak Indonesia) IDAI Jateng Dr. dr. Fitri Hartanto, Sp. A(K) ikut berkomentar.
Menurut dokter yang berpraktik di RSUP Dr Kariyadi Semarang ini, suasana atau lingkungan tempat anak tumbuh kembang sangat berpengaruh bagi pemenuhan kebutuhan dasar di usia periode emas.
“Kalau dilihat jelas pemenuhan kebutuhan dasar anak tidak akan terpenuhi baik dalam aspek asuh, asih, atau asahnya mengingat suasana kerja yang dituntut adalah pelayanan terhadap konsumen.
• Polemik Penghinaan Kodok, Mantan Jubir Gus Dur Mengaku Kesal dengan Risma: Saya Muak
• Anak Nia Ramadhani Tanya Papa Punya Uang Atau Tidak, Begini Jawaban Ardi Bakrie
• Afifah Ifahnda Pemeran Zahra di Tukang Ojek Pengkolan Hilang Peran, Ini Aktivitasnya Kini
• Hanya karena Masalah Warisan Tanah, Seorang Anak di Semarang Bentrok dengan Ayah Kandungnya Sendiri
Artinya, pasti nanti anak juga yang akan terkalahkan demi mencapai kepuasan pelanggan,” ujarnya pada Tribun Jateng, Sabtu (8/2/2020).
Menurutnya, usia Bilqis yang ada di fase periode emas dapat berpengaruh bila kebutuhan dasar di fase itu tidak terpenuhi secara maksimal.
Disarankan ada pihak yang dapat membantu sehingga kebutuhan dasar tersebut bisa terpenuhi.
“Dalam teori ekologi sistem, sebenarnya kalau orangtua tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar anak, maka anggota keluarga dapat berperan membantu pemenuhan kebutuhan itu,” imbuhnya.
Sedangkan bila anggota keluarga juga tidak mampu maka ada peran masyarakat yang akan membantu lewat panti.
Dan apabila masyarakat pun tidak mampu, maka peran negara memegang tanggung jawabnya sesuai dengan UUD 1945.
Dalam aspek kesehatan anak pula dirinya menyebut secara eksternal atau lingkungan pemenuhan kesehatan tidak terpenuhi.
Sebab, pekerjaan Mukminin yang dihabiskan di jalanan akan membuat Bilqis rentan terkena polusi.
“Sisi kesehatan adalah satu di antara sisi lainnya dari aspek kebutuhan dasar anak.
Pada aspek asuh anak, harus terfasilitasi kesehatannya baik secara internal tubuh anak itu sendiri yaitu terpenuhi nutrisi yang bergizi, imunisasi, Perilaku Hidup Bersih san Sehat (PHBS).
Sedang secara eksternal adalah lingkungan yang sehat, bebas dari polusi dan infeksi,” pungkasnya. (adl)
• Atalia Banyak Ditaksir Pemuda Mapan, Ridwan Kamil Pilih Dekati Sang Ibu dan Bantu Masak
• Cerita Mistis di Balik Penemuan Mayat Siswa SD di Banjarnegara, Suara Anak Kecil & Bau Jadi Petunjuk
• Sambil Menunggu Penumpang, Nurul Sopir Angkot Mandikan Bilqis di Toilet Terminal Mangkang Semarang
• Kisah Haru Sopir Angkot Bawa Bayi 3,5 Bulan di Semarang Saat Narik, Dapat Simpati dan Cibiran