Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dampak Wabah Virus Corona, Restoran China Tutup dan Warga China di Italia Diusir Penduduk Lokal

Wabah virus corona di Wuhan di China berdampak pada warga keturunan di Eropa, diantranya Italia.

JUSTIN TALLIS / AFP
Ilustrasi restoran-restoran China di Eropa 

Namun demikian, pernyataan pemerintah tentang keadaan darurat selama enam bulan, setelah dua kasus virus corona di Italia, merupakan keputusan pertama karena alasan kesehatan dalam sejarah negara itu - dan telah meningkatkan kekhawatiran.

Kekhawatiran semakin meningkat ketika 6.000 penumpang kapal pesiar dipaksa turun ke pelabuhan di dekat kota Roma selama berjam-jam karena kasus yang diduga virus corona di kapal. Belakangan tes terbukti negatif - tetapi rumor menyebar dengan cepat.

Italia telah melarang semua penerbangan ke dan dari China serta menempatkan 56 orang warga negara Italia yang kembali dari Wuhan dalam karantina: langkah-langkah yang dilakukan oleh banyak pemerintah lainnya dan secara luas dipandang sebagai respons yang proporsional.

Namun demikian ketika reaksi itu menyebar ke jalan-jalan kota dan bercampur-aduk dengan xenophobia atau ketakutan pada orang asing, maka semua itu berubah menjadi semacam racun.

Wisatawan China gelontorkan uang

Organisasi hak asasi manusia, Amnesty International, telah mengecam "gelombang xenophobia yang memalukan" yang disebabkan oleh "hoaks, pernyataan tidak bertanggung jawab oleh para pemimpin politik, keputusan oleh gubernur setempat yang tidak dapat dipahami dan fokus berlebihan dari media perihal virus corona... ini adalah negara yang siap untuk membenci".

Sekitar 300.000 warga negara China tinggal di Italia dan lima juta wisatawan asal China berkunjung setiap tahun, menggelontorkan uang yang sangat dibutuhkan untuk mendongkrak ekonomi Italia yang mandek.

Jadi, pemerintah di Roma seperti layaknya berjalan di atas tali: meyakinkan warga negaranya, seraya tidak membuat ketakutan bagi investor asal China atau hubungan penting dengan Beijing.

Bagaimanapun, 1000 meter dari restoran milik Veronica Li, berdiri Hotel Palatino, tempat tinggal dua turis asal China yang terinfeksi virus corona.

Kekhawatiran semakin meningkat ketika 6.000 penumpang kapal pesiar dipaksa turun ke pelabuhan di dekat kota Roma selama berjam-jam karena kasus yang diduga virus corona di kapal.

Manajer hotel tersebut menolak untuk berbicara - tetapi karyawannya berbicara tentang "masa-masa sepi tamu hotel". Dilaporkan sudah terjadi beberapa kali pembatalan.

Veronica, yang sudah tinggal di Italia selama 21 tahun, telah meminta kepada pengelola gedung agar menurunkan sewa bulanan € 8,500 (£ 7,200; $ 9,380) - tetapi gagal.

Putri Veronica mengaku dia dibully (dirundung) di sekolah.

"Dia tidak mau pergi ke sekolah," kata Veronica, "tetapi saya berkata 'jika kamu tinggal di rumah, mereka akan berpikir kamu sudah muak dengan virus itu.'"

Ketika kami sedang berbincang, dua turis China datang ke restoran, meminta izin untuk menggunakan toiletnya, setelah mencoba di tempat lain. (*)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved