Jadwal Samsat Keliling di Kabupaten Sragen, Senin 10 Februari 2020

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Samsat Online Keliling ( Samkel) di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah hari ini buka di tiga tempat, Senin (10/2/2020).

Kedua tempat tersebut berada di halaman Kantor Kecamatan Sukodono, halaman Kantor Kecamatan Masaran.

Pemohon dapat melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor tahunan dengan syarat KTP dan STNK asli, tanpa fotokopi.

Namun cakupannya untuk kendaraan yang beralamatkan di Jawa Tengah saja baik kendaraan bermotor roda dua dan roda empat.

Tidak hanya itu, hadir pula Samsat Siaga yang berlokasi di Terminal lama Gemolong.

Layanan Samkel dan Samsat siaga akan sedia sejak pukul 08.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB.

Samsat Keliling ini juga melayani Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) serta pengesahan STNK satu tahunan dengan besaran biaya pajak bergantung pada kendaraannya.

Selain layanan Samkel, pemohon juga dapat memanfaatkan layanan Samsat Keliling Malam (Salam).

Salam ini berada di halaman Kantor Setda Kabupaten Sragen, sedia sejak pukul 16.00 WIB hingga 20.00 WIB.

Pajak kendaraan bisa dibayarkan 60 hari dari tanggal jatuh tempo dan tidak akan merubah tanggal dan bulan jatuh tempo masa pajak motor.

Samsat Paten ada di Kecamatan Tanon Setiap Senin hingga Kamis pada pukul 08.00 hingga 14.00 dan Jumat pada pukul 08.00 hingga 11.00.

Kasat Lantas Polres Sragen AKP Sugiyanto mengatakan adanya Samsat Keliling ini merupakan pendekatan pelayan terhadap masyarakat untuk pajak.

"Masyarakat kita sekarang kan wajib pajak. Masyarakat juga tidak perlu jauh-jauh ke kota  Sragen, kita sudah melakukan jemput bola di setiap kecamatan," kata Sugiyanto.

"Selain ke Kantor Samsat Sragen, yang pasti ada juga setiap hari di Kecamatan Tanon, sementara ada dua mobil lain keliling pada siang hari, nanti malam hari bisa di alun-alun, Pemda, atau di keramaian lain," lanjut dia.

Dirinya juga menghimbau kepada masyarakat yang belum taat pajak untuk segera taat pajak. "Pembangunan atau kemajuan suatu Kabupaten tergantung menggunakan pajak yang ada," pungkasnya. (uti)