Kisah Pilu Karen Pooroe Ceritakan Kematian Putrinya: Akhirnya Dia Kembali Tapi Sudah Tidak Bernyawa
"Semuanya utuh luar biasa, cuma ada memar sedikit di sini (lengan) sama di kepala ada sedikit," kata dia.
Penulis: Awaliyah P | Editor: abduh imanulhaq
Kisah Pilu Karen Pooroe Ceritakan Kematian Putrinya: Akhirnya Dia Kembali Tapi Sudah Tidak Bernyawa
TRIBUNJATENG.COM - Masih diselimuti rasa duka, Karen Pooroe berbagi kisah tentang kematian putri semata wayangnya.
Seperti yang diketahui, Zefania Carina meninggal dunia pada 7 Februari 2020.
Penyebab meninggalnya Zefania Carina diduga lantaran terjatuh dari lantai 6 apartemen.
Hadir di Hotman Paris Show, Rabu, (12/2/2020), Karen Pooroe mengaku bahwa ia belum tahu apa yang sebenarnya terjadi.
"Tapi kalau dibilang jatuh dari lantai enam apartemen, itu saya yakin itu tidak betul," ujar Karen Pooroe.
Karen Poore juga membeberkan bahwa jasad putrinya tidak mengalami patah tulang laiknya orang jatuh dari ketinggian pada umumnya.
"Sekarang begini, lantai kita secara orang awam aja, kalau satu lantai 3 meter, lantai 6 berarti 18 meter.
Kita orang dewasa jatuh, pecah berkeping-keping.
Anak saya tidak patah, tidak ada luka lebam bagaimana cuma ada benjol sedikit di sini (dahi) dan itu pun tidak terlalu kelihatan.
Tidak ada tulang patah, cantik sekali. Di dalam peti jenazah dia cantik luar biasa seperti orang tidur," beber Karen Idol.
Dikatakan Karen, tidak ada pendarahan dan semua tulang tengkorak Zefania utuh.
"Semuanya utuh luar biasa, cuma ada memar sedikit di sini (lengan) sama di kepala ada sedikit," kata dia.
Karen Pooroe meminta mantan suaminya, Arya Satria Claproth untuk mengatakan apa yang sebenarnya terjadi.
"Common lah, berkata jujur, kenapa anak saya. Saya sampai hari ini tidak tahu," ujar Karen Pooroe.
Karen Pooroe lantas menceritakan kronologi kematian putri semata wayangnya.
"Jadi begini anak saya dinyatakan tidak ada itu jam 21.30 WIB tanggal 7 Februari.
Saya tahu dia jatuh jam 21.30 malam, dibawa ke rumah sakit Mayapada oleh ayahnya lalu dibawa lagi ke rumah sakit Fatmawati," jelas dia.
Alih-alih jadi orang pertama yang tahu kabar putrinya, Karen justru baru tahu kabar Zefania keesokan harinya.
"Saya, sebagai seorang ibu, baru tahu jam 11.00 siang (keesokan harinya). Itupun polisi yang menelepon saya," ujar Karen Pooroe.
Kematian Zefania Carina mengungkap fakta lain.
Pasalnya, Karen Pooroe sudah enam bulan tak bisa menjumpai Zefania Carina.
Bahkan ia tak memiliki akses untuk menghubungi putrinya.
"Setelah 6 bulan anak saya dirampas dari saya, 3 bulan tidak bertemu dan tidak boleh menelepon, tidak boleh menghubungi, dan tidak bisa mempunyai akses untuk anak saya, akhirnya mereka mengembalikan anak saya kepada saya dalam kondisi tidak bernyawa," kata Karen pilu.
Karen kemudian menceritakan bahwa sejak kecil putrinya takut dengan balkon.
"Anak saya dari lahir, saya tinggal di apartemen lantai 29.
Anak saya itu sangat hati-hati, dia sangat cerdas. Setiap saya cuci pakaian, dia selalu bilang 'Momy, be careful.'
Lalu saya dapat informasi kalau itu hujan, ada beberapa versi dari keluarga sana. Ada kursi, dia main hujan, No, my daughter is not stupid.
Lalu dia terpeleset jatuh ke bawah, di mana logikanya?" ujar Karen.
Semua penjelasan yang didapat Karen rupanya bukan dari saksi yang melihat langsung.
Maka dari itu, Karen mempercayakan pada pihak kepolisian untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi.
"Tidak ada yang melihat semua diduga.
Sampai sekarang saya percayakan ke pihak kepolisian untuk mengungkap," kata Karen.
Memutuskan untuk tidak mengautopsi jasad putrinya, Karen Pooroe memiliki alasan tersendiri.
Ia hanya ingin Zefania Carina terlihat cantik saat diantar ke tempat peristirahatan terakhir.
"Karena saya mau anak saya dikuburkan dengan cantik. Semua orang mengenang dia sebagai putri tidur yang sangat cantik," ujar dia.
Kini, Karen Pooroe fokus mengungkap kronologi kematian putri semata wayangnya.
"Tapi setelah ini ya kita harus ungkap kebenaran, saya tidak bisa merelakan anak saya sepenuh hati sampai saya tahu kebenarannya ada apa dengan anak saya," tegas Karen.
Karen mengaku bahwa ia sudah pisah ranjang dengan Arya Satria Claproth sejak setahun yang lalu.
"Lebih dari satu tahun. Sudah hampir selesai (proses perceraian)."
Di malam kejadian, Karen mengaku tak bisa tidur.
Meski sudah mengkonsumsi obat tidur dengan dosis dua kali orang normal, Karen tetap saja tak bisa tidur.
Akhirnya, Karen memberanikan diri untuk menghubungi Arya.
"Ar, saya sayang merindukan Zefi. Kalau kamu masih punya hati, itu hak itu untuk bertemu ibunya.
Kamu mau benci saya mau bagaimanapun terserah deh tapi jangan lakukan itu sama anak kamu, jangan siksa batinnya.
Please call me tomorrow, I need to talk to her. I just want to see her face, I just want to talk to her, Please. Aku sudah terlalu rindu," kenang Karen.
Bak tersambar petir di siang bolong, Karen mengetahui putrinya sudah tak bernyawa keesokan hari.
Ia bergegas ke rumah sakit Fatmawati untuk melihat putrinya.
"Di situ saya I dont know, di situ saya sudah ga bisa apa-apa lagi, saya langsung pergi ke rumah sakit Fatmawati. saya disoriented, memberanikan diri ke kamar jenazah, setelah saya buka, dia balik ke pelukan saya, tapi dia sudah ga ada," beber Karen tak bisa menahan tangis.
Melihat putrinya yang tak bernyawa, Karen Pooroe memukuli diri sendiri dan berharap bahwa semua ini hanya mimpi.
Ia bahkan jatuh pingsan berkali-kali.
"Tuhan saya harus hidup untuk apa lagi sekarang?" kata Karen Pooroe pilu.
Setelah menguatkan diri, Karen Pooroe akhirnya meminta semua keluarga berkumpul.
Ia juga memberanikan diri ke Polres Jakarta Selatan untuk mengungkap penyebab kematian putrinya.
• 9 Fakta Nurul Sopir Angkot yang Bawa Bayi Saat Bekerja, Baim Wong Langsung Terbang ke Semarang
• Sempat Deg-degan, Prilly Latuconsina Berhasil Dapat Golden Ticket dari Juri Indonesian Idol
• Ungkap Perubahan Atta Halilintar, Aurel Hermansyah: Dulu Suka Ngaret, Kalau Datang Bawa Pasukan
• Ajak Aurel Hermansyah Berubah, Atta Halilintar: Dulu Males Banget, Mageran, Suka Keluar Malam-malam
LIKE DAN SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN JATENG
(iam/tribunjateng.com)