Keributan Ojol dengan Mata Elang
Kronologi Ribut Ojol dengan Debt Collector Atau Mata Elang, Dipicu Penarikan Motor di Jalan
Keributan itu berawal ketika dua orang mata elang atau debt collector hendak mengambil motor milik seorang anggota Ojol yang diduga cicilannya nunggak
Firman (37), pengemudi Ojol lain yang ikut mendatangi Mapolrestro Jakarta Timur mengaku resah dengan aksi mata elang yang kerap melakukan kekerasan.
"Di Kelapa Gading, Pancoran, Cengkareng juga kejadian. Kalau untuk tindak lanjutnya kita minta agar dihukum sesuai jalur hukum, karena sudah masuk tindak pidana," tutur Firman.
Dalam kesempatan tersebut, mereka ingin memastikan dua mata elang yang hendak merampas motor rekannya diproses secara hukum.
Selain itu, seorang Ojol bernama Rahmat juga mengalami luka sayat dan dipukul karena meminta mata elang menunujukkan surat tugasnya.
"Kita sebagai Ojol hanya menitip dia ke sini, biarkan jalur hukum yang mengadili. Di sini kita untuk Ojol enggak ada kata damai," lanjut dia.
Menanggapi laporan tersebut, Arie memastikan jajarannya bakal menindak setiap debt collector yang melakukan penarikan secara ilegal.
Dia juga memastikan dua mata elang yang diamankan dan terlibat keributan di Jalan Pemuda bakal diproses secara hukum.
"Sekarang kita masih lakukan pemeriksaan terhadap dua orang (mata elang) tersebut. Apakah mereka ini resmi dari pihak leasing atau tidak," kata Arie.
Kronologi
Keributan antara kelompok pengemudi Ojol dengan dua orang Debt Collector atau mata elang di Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta, Selasa sore, dibubarkan polisi dengan tembakan peringatan.
Ali (36), pengemudi Ojol yang saat kejadian berada di lokasi mengatakan, keributan berawal saat dua orang mata elang memberhentikan seorang Ojol perempuan bernama Ledi sekira pukul 16.00 WIB.
"Mereka mengaku dari leasing dan bilang Ledi belum bayar cicilan kredit. Posisinya Ledi pas kejadian lagi enggak bawa penumpang," kata Ali.
Tak lama, seorang Ojol lain bernama Rahmat datang dan menunujukkan bukti Ledi telah membayar angsuran yang ditunggak kepada pihak leasing.
Rahmat menanyakan surat tugas dua mata elang guna memastikan asal leasing tempat mereka bekerja sesuai tempat Ledi mencicil.
"Tapi pak Rahmat bagian kepalanya malah dipukul dari belakang sama mata elang ini. Padahal debt collector kan harus ada surat tugas resmi dan prosedurnya," ujarnya.