Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Stikes Telogorejo

Alumni Stikes Telogorejo Dan Perawat Smc Rs Telogorejo Semarang Meraih Lisensi Internasional

Suatu kebanggaan bagi STIKES Telogorejo Semarang yang telah berhasil mengantar alumninya memperoleh Lisensi Perawat bertaraf Internasional Prometric

Editor: abduh imanulhaq
IST
Para Alumni STIKES Telogorejo dan perawat SMC RS Telogorejo berhasil mendapat Lisensi Perawat Internasional Prometric Qatar-RN (dari kiri Ns. Prita Adisty Handayani,M.Kep, Qatar-RN; Ns. Yunita Rahmawati, M.Kep, Qatar-RN; Ns. Felicia Risca Ryandini, M.Kep, Qatar-RN; Ns, Sri Dini Cempakaningrum,M.Kep.,Qatar-RN; Ns. Yustina Andriyani, M.Kep.,Qatar-RN) 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Suatu kebanggaan bagi STIKES Telogorejo Semarang yang telah berhasil mengantar alumninya memperoleh Lisensi Perawat bertaraf Internasional Prometric Qatar-RN pada akhir Januari 2020.

STIKES Telogorejo sebagai salah satu lembaga pendidikan tenaga kesehatan di Semarang yang memiliki salah satu keunggulan program studi profesi perawat, mendukung lulusan perawat agar dapat menembus pasar kerja Internasional. Hal ini sebagai wujud peningkatan pelayanan terhadap alumni STIKES Telogorejo, juga meningkatnya kesejahteraan para perawat dan alumni. 

Berangkat dari pengamatan data demografik akan kecenderungan pertumbuhan aging population atau penuaan penduduk dunia saat ini, tentunya akan membawa konsekuensi di aspek kesehatan dengan bertambahnya penduduk berusia lanjut yang membutuhkan perawatan jangka panjang.

Para Alumni STIKES Telogorejo dan perawat SMC RS Telogorejo berhasil mendapat Lisensi Perawat Internasional Prometric Qatar-RN (dari kiri Ns. Prita Adisty Handayani,M.Kep, Qatar-RN; Ns. Yunita Rahmawati, M.Kep, Qatar-RN; Ns. Felicia Risca Ryandini, M.Kep, Qatar-RN; Ns, Sri Dini Cempakaningrum,M.Kep.,Qatar-RN; Ns. Yustina Andriyani, M.Kep.,Qatar-RN)
Para Alumni STIKES Telogorejo dan perawat SMC RS Telogorejo berhasil mendapat Lisensi Perawat Internasional Prometric Qatar-RN (dari kiri Ns. Prita Adisty Handayani,M.Kep, Qatar-RN; Ns. Yunita Rahmawati, M.Kep, Qatar-RN; Ns. Felicia Risca Ryandini, M.Kep, Qatar-RN; Ns, Sri Dini Cempakaningrum,M.Kep.,Qatar-RN; Ns. Yustina Andriyani, M.Kep.,Qatar-RN) (IST)

Kesiapan dunia menghadapi aging population bermakna terhadap kebutuhan perawat yang semakin tinggi. Sistem kesehatan long-term care untuk penduduk berusia lanjut juga tidak terhindari dari perubahan demografik tersebut, Adanya perbedaan fase kehidupan seseorang memerlukan penanganan kesehatan yang berbeda pula.

Khususnya mereka yang berusia lanjut cenderung akan memerlukan lebih banyak penanganan health care dan pembiayaan perkapita yang meningkat secara bermakna.Disinilah terlihat begitu besarnya peran Perawat yang secara keilmuan memahami siklus hidup manusia dari kanak hingga usia lanjut serta memahami bagaimana menjalankan asuhan keperawatannya dengan benar dan profesional. 

Di negara maju kebutuhan akan perawat terus meningkat terkait usia kehidupan yang lebih panjang. Pada banyak negara seperti Kanada, USA  dan Jerman, kesempatan kerja di sektor ini didominasi oleh suplai tenaga kerja yang berasal dari Filipina, Thailand maupun negara-negara Asia berbahasa Inggris lainnya.

Keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan bertumpu pada cara-cara penanganan sehari-hari dengan memperhatikan kebutuhan umum yang biasanya menjadi standar dasar perawatan para lanjut usia, faktor bahasa, dan kepemilikan lisensi keperawatan sesuai negara tempat bekerja.

Mendukung hal tersebut, pembekalan ilmu ketrampilan keperawatan jelas sudah diperoleh di pendidikan akademik hingga profesi di Stikes Telogorejo, faktor bahasa juga jadi prioritas di muatan kurikulum pembelajaran serta pemantapan bagi para Dosen dengan kesiapan mengajar kelas bilingual. 

Selanjutnya perlu dimiliki bekal Lisensi Internasional di negara tempat bekerja yang dituju. Permintaan dunia untuk tenaga perawat dari Indonesia saat ini terus meningkat, seperti permintaan negara-negara Asia Timur dan Timur Tengah mencapai 16.000 perawat setiap tahunnya (data BNP2TKI).

Kemampuan tenaga perawat Indonesia rupanya diakui oleh dunia. Banyak negara yang meminati tenaga perawat Indonesia bukan hanya karena dinilai berketerampilan unggul tetapi juga memiliki sikap ramah serta bersahabat. Saat ini terdapat 2.800 perawat asal Indonesia yang bekerja di luar negeri.

Jumlah ini masih sedikit jika dibandingkan dengan permintaan tenaga perawat dari sejumlah negara. Indonesia harus mulai memikirkan untuk membina tenaga-tenaga kerja Indonesia khususnya bidang kesehatan dengan fokus keterampilan dan keahlian pada perawatan kelompok usia lanjut atau manula. Institusi Kesehatan di tanah air pun perlu menyiapkan para mahasiswanya agar dapat  memanfaatkan peluang kerja di luar negeri.

Berkaca dari silah, Yayasan Kesehatan Telogorejo memberikan kesempatan bagi alumi STIKES Telogorejo untuk memperoleh Lisensi Perawat Internasional dan memberikan peluang berkembang bagi STIKES Telogorejo untuk bersiap menyelenggarakan program studi kelas Internasional.

Program percepatan perolehan lisensi internasional bagi perawat yang diselenggarakan STIKES Telogorejo bekerjasama dengan lembaga pelatihan di Philiphina diselenggarakan bertahap. Kali ini diawali lisensi perawat internasional bagi perawat yang ingin bekerja di Middle East atau Qatar dengan mengirimkan sejumlah alumni untuk berhasil mendapatkan Lisensi Internasional Prometric dengan peluang bekerja di Qatar dan Middle East.

Selanjutnya akan diikuti dengan peluang memperoleh lisensi International N-Clex untuk peluang bekerja di Kanada dan USA. Juga kecenderungan tingginya kebutuhan perawat di Jepang dan Korea mendorong STIKES Telogorejo menata kerjasama dengan lembaga kependidikan Negara setempat serta menyiapkan dengan cermat masa depan para mahasiswanya yang ingin bekerja di luar negeri. 

Tercapainya lisensi perawat bertaraf Internasional sebagai komitmen dari salah satu Misi STIKES Telogorejo menghasilkan lulusan tenaga kesehatan yang profesional dan siap kerja, diharapkan memiliki daya ungkit yang tinggi dalam perolehan kesejahteraannya.

Sebagai gambaran perolehan perawat di luar negeri, berdasar informasi perawat alumni yang sudah bekerja di Philippines 5-6.2 jt/ bulan (350US$ - 450US$), di Qatar memperoleh 12-15 jt/ bulan (3000-4000 Qar riyal/bulan dengan free accommodation), di Jepang memperoleh 20-30 jt/ bulan dengan free apartment, gas, listrik, air serta asuransi kecelakaan kerja-kesehatan-hari tua-kematian, di  Jerman pada tahap awal memperoleh 37-40jt (2500-2700 euro masih mendapatkan tunjangan shift weekend dan gaji ke 13, Canada memperoleh 51-62 jt (5000 – 6000 Cad$), sungguh merupakan pertimbangan dalam meningkatkan kesejahteraan hidup yang lebih baik di masa mendatang.

Diperolehnya lisensi perawat Internasional ini dapat menjadi inspirasi dan menjadikan semangat bagi Stikes Telogorejo untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dengan nilai-nilai I-Care.

Menjadikan pula semangat para mahasiswa Stikes Telogorejo yang saat ini masih menjalani studi Perawat Profesi untuk optimis dan terus memantapkan diri, membekali diri dengan belajar sebaik baiknya karena memiliki kesempatan yang luas dapat masuk kedunia kerja baik di dalam negeri (dimana poses rekruitmen sudah dilakukan indent 3 bulan sebelum lulus) maupun di luar negeri.

Yang dapat dipetik  dari keberhasilan alumni Stikes Telogorejo ini mengandung makna bagi para mahasiswa yang saat ini masih studi, memperoleh gambaran dan keyakinan, bahwa selesai lulus dari STIKES Telogorejo memiliki masa depan yang lebih jelas dan banyak peluang pilihan saat bekerja. Begitu pula memberikan gambaran positip bagi calon mahasiswa baru maupun para orangtuanya untuk tidak ragu memilih STIKES Telogorejo sebagai pilihan melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved