Berita Sragen
Sragen Masih Kategori Miskin, Bupati Bakal Dibantu Pemprov Jateng, Target Bisa Turun Dua Persen
Tentu keterampilan yang bisa membuat usaha sendiri. Sedangkan modal mereka bisa meminta permodalan di BPR ataupun bank yang bersuku bunga rendah.
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menargetkan angka kemiskinan turun 2 persen.
Hal itu disampaikannya seusai sosialisasi penanggulangan kemiskinan di Sidoharjo.
Dia mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah akan membantu daerah yang masih masuk kategori miskin.
"Kami akan dibantu dari Jateng, Gubernur mengatakan akan diberikan bantuan kepada daerah yang masih masuk kategori miskin termasuk Sragen," kata Yuni, Kamis (20/2/2020).
• Info Penting BMKG: Tiga Hari Hujan Lebat Guyur Jawa Tengah, Daerah Ini Perlu Waspada
• Enam Daerah Terendam Banjir, BPBD Jateng Sebut Ribuan Warga Mengungsi, Ini Data Lengkapnya
• Hasil PSCS Cilacap Vs Persib Bandung - Pangeran Biru Akui Kekompakan Pasukan Hiu Selatan, Skor 3-1
Dikatakannya, Pemprov Jateng akan lebih fokus dan akan memberikan bantuan sesuai kebutuhan setiap daerah.
"Tergantung daerah mintanya seperti apa."
"Misalnya untuk menanggulangi kemiskinan, apakah kami harus memberikan bantuan RTLH? Itu nanti akan diajukan."
"Berapa ribu banyaknya, Pemprov Jateng yang akan bantu. Atau mungkin juga lantainisasi rumah," lanjut Yuni kepada Tribunjateng.com, Kamis (20/2/2020).
Dia juga mengatakan, masih memformulasikan kebutuhannya apa yang menyasar dan bisa langsung cepat menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Sragen.
Sosialisasi yang diikuti kader kesehatan se Kecamatan Sidoharjo ini berlangsung meriah.
• Jadi Alternatif Homebase, PSIS Semarang Kebut Perbaikan Stadion Kebondalem Kendal
• Diprediksi Enam Paslon PDIP Lawan Kotak Kosong di Jateng, Krebo: Meringankan Kerja Partai
• Insiden Liga Champion Tadi Malam, Dele Alli Marah Banting Botol Air Minum, Ini Kata Mourinho
Tampak sebelumnya perwakilan dari setiap desa menampilkan senam kreasi di hadapan orang nomor satu di Sragen itu.
Para peserta yang notabenenya diikuti oleh kaum ibu-ibu ini diharapkan bisa mengurangi angka kemiskinan di Sragen.
Melalui ibu-ibu keluarga bisa memperoleh penghasilan tambahan.
"Mereka bisa diberikan keterampilan. Selain itu juga diberikan modal."
"Tentu keterampilan yang bisa membuat usaha sendiri. Sedangkan modal mereka bisa meminta permodalan di BPR ataupun bank yang bersuku bunga rendah," lanjut dia.