Banjir Kota Pekalongan

Banjir Kota Pekalongan: Korban Meninggal Jadi Dua Orang, Inilah Nama Korbannya

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan mencatat jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir mencapai 2 orang

IST
Petugas mengevakuasi warga Sampangan, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Sabtu (25/1/2010) malam, yang terlanda banjir. 

TRIBUNJATENG.COM -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan mencatat jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir mencapai 2 orang.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kota Pekalongan Saminta mengatakan, banjir tersebut juga memaksa 1.110 jiwa mengungsi.

"Sebelumnya, pada Rabu (19/2), korban meninggal dunia akibat banjir atas nama Alwi Yahya (59), warga Poncol Baru Gg Kataliya.

Kemudian, Kamis (20/2), sekitar pukul 12.00 bertambah satu lagi atas nama Suripah (70), warga RT 6 RW 7 Kelurahan Panjang Wetan.

Kedua korban ini meninggal karena terpeleset saat banjir," kata Saminta di Pekalongan, Jumat (21/2).

Selain korban meninggal dunia, BPBD juga mencatat ada 123 orang yang mengalami sakit ringan.

Data terakhir BPBD Kota Pekalongan pada Jumat pukul 12.00, masih ada 1.110 pengungsi yang bertahan di beberapa titik pengungsian.

"Banjir ini berdampak di empat Kecamatan di Kota Pekalongan, yaitu Kecamatan Pekalongan Barat, Kecamatan Utara, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kecamatan Timur. Banjir terparah ada di Kecamatan Barat," ujarnya.

Berdasarkan data PMI Kota Pekalongan, para pengungsi bertahan di delapan tempat pengungsian. Yakni di Masjid Al Karomah ada 410 pengungsi, di aula Kelurahan Tirto 177 jiwa, dan di Musala Al Ikhsan ada 59 pengungsi.

Sementara, di TPQ Al Hikmah Kelurahan Tirto terdapat 65 jiwa, aula Kecamatan Pekalongan Barat menampung 276 pengungsi, aula Kelurahan PKK ditempati 20 pengungsi, Masjid Darul Istiqomah menampung 63 pengungsi, dan Masjid Al Ikhlas ada 40 pengungsi.

Bendungan Wilalung Kalirejo Kudus Berstatus Siaga III

Pengelola Bendung Wilalung atau Bangunan Pengendali Banjir Wilalung Lama (BPBWL) di Desa Kalirejo, Kabupaten Kudus, menetapkan status Siaga III lantaran debit air bendungan yang meningkat, Jumat (21/2).

Warga di sepanjang aliran Sungai Juwana pun diminta mewaspadai datangnya banjir jika bendungan tak mampu lagi menampung air.

Seorang penjaga BPBWL di perbatasan Kudus-Demak Noor Ali mengungkapkan, berdasarkan hasil pantauan pada Jumat, debit air kiriman dari Bendung Klambu yang melalui pintu wilalung di Desa Kalirejo mencapai 833 meter kubik per detik. Debit air tersebut sama dengan hasil pantauan Kamis (20/1) yang mencapai 833 meter kubik per detik.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved