Berita Ekonomi Bisnis
Gandeng GPEI, Bank Indonesia Ingin UMKM Jateng Makin Gampang Ekspor Produknya
KPw BI) Provinsi Jawa Tengah bersama GPEI gelar Pelatihan Ekspor Terpadu selama dua hari, yakni 26 dan 27 Februari 2020.
Penulis: Ruth Novita Lusiani | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Jawa Tengah bersama Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) gelar Pelatihan Ekspor Terpadu selama dua hari, yakni 26 dan 27 Februari 2020.
Kegiatan ini mengusung tema “Menciptakan Eksportir Handal Melalui Pemahaman Prosedur dan Peluang Pasar Ekspor”.
Pelatihan itu menghadirkan berbagai narasumber, mulai dari pelaku ekspor, ahli kontrak ekspor, BNI, dan Kanwil Bea Cukai.
• Virus Corona Sudah Ancam Kota Turin, Bagaimana Keadaan Cristiano Ronaldo dan Markas Juventus?
• Bukan Karena Virus Corona, Ini Penyebab Meninggalnya Pasien dalam Pengawasan RSUP Kariadi Semarang
Peserta kegiatan yang sudah mendaftar sekira 190 UMKM dari berbagai daerah di Jawa Tengah.
Mulai dari yang bergerak di bidang kerajinan, fashion, hingga produk makanan atau minuman.
“Tujuan diadakannya kegiatan ini ialah untuk melatih eksportir dalam meningkatkan UMKM."
"Sehingga mereka dapat melakukan kegiatan ekspor,” tutur Kepala KPw BI Provinsi Jawa Tengah, Soekowardojo.
Pada kesempatan tersebut diadakan pula business matching yang mempertemukan UMKM dengan potential buyer dari beberapa negara.
Selain mendorong ekspor, juga bertujuan mendorong ekonomi kerakyatan.
“Sebagaimana telah diketahui bersama, UMKM menjadi wadah bagi penciptaan lapangan pekerjaan yang produktif."
"Serta pula memegang peranan penting dalam perbaikan perekonomian Indonesia,” tambah Soekowardojo.
• Dragan Lega, Bruno Silva dan Wallace Costa Sudah Membaik, Bakal Dibawa PSIS Semarang ke Manado
• Juventus Vs Inter Milan, Laga Tertutup Tanpa Penonton Akhir Pekan Ini, Imbas Virus Corona di Italia
Disamping itu, BI juga akan secara aktif mendorong efisiensi perekonomian, terutama dalam sistem pembayaran.
Saat ini BI juga tengah gencar mempromosikan mengenai QR Code Indonesia Standard (QRIS) yang merupakan satu interface pembayaran secara cepat dan mudah.
Soekowardojo mengharapkan, target pertumbuhan ekonomi 7 persen di Jawa Tengah juga disumbangkan secara signifikan oleh UMKM di Jawa Tengah.
“Harapannya dengan adanya kegiatan ini ada peserta yang merealisasikannya."