Visa Umroh Distop
Dampak Saudi Stop Umroh Sementara, Biro Umroh Bingung Sewa Hotel dan Katering Apakah bisa Direfund?
Kebijakan pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang menangguhkan sementara umrah dan wisata karena mewabahnya Covid-19
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Kebijakan pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang menangguhkan sementara umrah dan wisata karena mewabahnya Covid-19 di seluruh dunia, berdampak besar bagi biro-biro umrah dan travel di Indonesia. Tak terkecuali pula di Jawa Tengah.
Ahmad Hanik, pengusaha biro perjalanan Haninda Utama Tour and Travel, Biro Umrah dan Haji Plus, mengatakan, kebijakan tersebut berdampak besar bagi para pengusaha biro umrah.
Ada potensi kerugian yang dialami biro umrah, terutama apabila keperluan akomodasi telah diselesaikan. Hal itu meliputi tiket, visa, penginapan, hingga katering.
Meski surat resmi terkait kebijakan itu belum pihaknya terima, tetapi ia mengaku mendapatkan rilis yang dikirim teman-teman sesama agen biroumrah.
"Misal biaya stamp visa, issued tiket yang sudah selesai mungkin bisa direfund atau dijadwal ulang. Tetapi terkait line agreement, pelunasan sewa hotel dan katering selama berada di Arab Saudi, apakah bisa direfund?
Menurut saya tidak bisa," papar Hanik, Jumat (28/2).
Ia mengatakan, dari pihak biro umrah ingin agar pemerintah pusat segera melakukan kontak dengan Arab Saudi terkait permasalahan tersebut. Agar pihak biro umrah tidak menjadi pihak yang dirugikan.
Ia mengatakan biro umrahnya juga saat ini meminta masyarakat yang akan melakukan pelunasan biaya umrah agar ditangguhkan dahulu, hingga kerajaan Arab Saudi membuka penerimaan umrah kembali.
"Kami sifatnya setuju apabila biro umrah meminta mereka yang akan melunasi biayaumrah, diurungkan dahulu.
Kebijakan itu untuk menghindari hal-hal tak diinginkan di kemudian hari," jelasnya.
Adapun di biro umrahnya, Hanik mengatakan pemberangkatan jemaah umrah terakhir dilakukan seminggu yang lalu, sebelum kebijakan dibuat oleh Arab Saudi. "Artinya tidak ada yang mengalami kegagalan pemberangkatan umrah.
"Yang berangkat seminggu lalu, saat ini berada di Mesir. Kami masih membuka pendaftaran, meski ada kebijakan tersebut," paparnya.
Sementara itu, biro umrah Mutiara Azra Tour dan Travel di Kota Tegal, membatalkan puluhan jemaah yang akan diberangkatkan ke Jeddah, Arab Saudi, pada Senin (9/3) mendatang.
Manajer Mutiara Azra Tour dan Travel Umrah, Hadna Rizanggi, mengatakan, ada 20 jemaahnya yang dibatalkan berangkat pada Maret nanti.
Ia pun memaklumi maklumat Pemerintah Arab Saudi yang sedang melakukan upaya penyebaran, pengendalian, dan pemusnahan virus corona (Covid-19).
"Jadi visa wisata atau umrah untuk sementara ditutup sampai waktu yang belum ditentukan. Info yang saya dapat terakhir, Masjid Nabawi sedang dalam sterilisasi," kata Anggi saat ditemui di kantornya, Jumat (28/2).
Usai mendapat siaran rilis Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh, Anggi pun langsung menyosialisasikan pembatalan kepada 20 jemaahnya.
Ia meminta para jemaahnya ikhlas dan bersabar sampai visa kunjungan wisata dan umrah dibuka lagi oleh Pemerintah Arab Saudi.
Anggi berharap, sebelum Ramadhan jamaahnya bisa diberangkat ke Jeddah."Ini bukan kejadian nasional, tapi internasional. Jadi untuk sementara waktu tidak bisa ke situ. Insyaallah dari biro pun mengusahakan yang terbaik," jelasnya.
Seorang calon jemaah, Warikha (63) mengaku ikhlas. Warikha, wargaDesa Kademangaran, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, itu, rencananya berangkat umrah melalui Biro Umrah Mutiara Azra Tour dan Travel Tegal pada Senin (9/3) mendatang.
Namun ia tetap ikhlas atas maklumat dari Pemerintah Arab Saudi yang menghentikan kunjungan warga negara asing dengan visa wisata danumrah.
Warikha mengatakan, ia mengetahui pembatalan usai adanya informasi dari BiroUmrahMutiara Azra Tour dan Travel Tegal.
Hal sama juga dialami ratusan jemaah umrah asal Kota Salatiga yang terdaftar di Kantor Kemenag Kota Salatiga. Kepala Kantor Kemenag Kota Salatiga, Nuruddin, saat dikonfirmasi mengatakan sampai sejauh ini berdasarkan data jemaah umrah yang terekam pada Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) milik Kemenag RI dari biro umrah di Salatiga dan sekitarnya tercatat sebanyak 575 orang.
“Tentu dengan aturan dari pemerintahan Kerajaan Arab Saudi, ratusan jemaahumrahdari Salatiga kurang lebih dalam siskohat kami 575 orang batal diberangkatkan,” terangnya, Jumat (28/2).
Menurutnya, penangguhan sementara kedatangan orang asing ke Arab Saudi atas alasan keselamatan bersama. “Kami sangat memahami apa yang dilakukan pemerintah Arab Saudi. Ini demi kebaikan semua jemaah umroh aman dari virus Corona,” katanya.
Kantor Kementerian Agama Kudus, juga akan segera berkoordinasi dengan biro umrah guna memastikan calon jemaah umrah tidak mengalami kerugian, menyusul penundaan sementara waktu umrah oleh Pemerintah Arab Saudi demi melindungi warganya dari penyebaran virus corona atau Covid-19.
"Koordinasi tersebut hanya memastikan calon jemaahnya tidak dirugikan sehingga permasalahan bisa diselesaikan dengan baik," kata Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kantor Kemenag Kudus, Su'udi di Kudus, Jumat.Menurutnya, di Kudus terdapat lima biro umrah, satu biro sudah berizin resmi dari Kemenag dan empat lainnya kantor cabang.
Hal sama disampaikan Kasi Penyelenggaraan Haji dan UmrahKantor Kemenag Kabupaten Semarang, Taufiqurrahman.
Ia meminta jemaah yang akan berangkat umrah untuk tetap tenang, menunggu perkembangan selanjutnya.
"Semoga segera ada jalan keluarnya. Saat ini pemerintah sedang mengusahakan," tandasnya. (ris/fba/ahm/ant)