Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pembunuhan Sopir Grab Kudus

Polisi Tembak Kaki Pelaku Pembunuh Driver Grab Kudus, Ditangkap di Yogya dan Amankan Mobil Korban

Polisi menembak pembunuh driver Grab Kudus, Tri Ardianto (40), warga Desa Gondangmanis, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jateng.

Editor: m nur huda
ISTIMEWA/Polres Jepara
Warga Desa Bugo, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, digegerkan dengan penemuan mayat laki-laki di Sungai Serang Welahan Drainage (SWD) II turut Desa Bugo, Kamis (6/2/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Polisi menembak pembunuh driver Grab Kudus, Tri Ardianto (40), warga Desa Gondangmanis, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jateng.

Kasat Reskrim Polres Jepara, AKP Yusi Andi Sukmana, mengatakan, pihaknya berhasil meringkus pembunuh driver Grab Kudus, Tri Ardiyanto, di wilayah Yogyakarta.

Saat penangkapan, kata Yusi, tim Satreskrim Polres Jepara yang telah memburu selama tiga pekan itu terpaksa menembak pelaku karena melawan.

BREAKING NEWS: Kecelakaan di Tol Jatingaleh Semarang, Truk Tangki Solar Hangus Terbakar

Cerita Jemaah Asal Indonesia Berhasil Umroh, Tapi Tak Ada Jaminan Boleh ke Madinah

Main Ke Kos Pacar, Gadis 16 Tahun Digilir Tiga Pemuda di Semarang, Satu Pelaku Masih Buron

Prediksi Susunan Pemain Persib Bandung Vs Persela Lamongan, Tampilkan Dua Striker Asing

"Kami amankan  kemarin di Yogyakarta. Betul pelaku melawan dan ditembak kakinya oleh petugas," terang Yusi saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Sabtu (29/2/2020).

Kepolisian belum bisa memberikan keterangan secara detail terkait tertangkapnya pelaku yang menghilangkan nyawa driver Grab Kudus tersebut.

Termasuk identitas pelaku, motif pembunuhan dan sebagainya.

"Kami belum bisa memberikan keterangan lebih jelas. Sabar ya. Mobil Jazz milik korban juga sudah kami temukan," kata Yusi.

Untuk diketahui, Tri Ardiyanto (40), warga Desa Gondangmanis, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, ditemukan tewas mengambang di Sungai Serang Welahan Drain (SWD) Dua, Desa Bugo, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, Jateng Kamis (6/2/2020) pagi.

Jasad laki-laki yang berprofesi sebagai driver Grab Kudus tersebut ditemukan penuh luka.

Kedua kakinya diikat dengan tali yang diberi pemberat.

Warga yang menemukan juga melihat ada tali di leher laki-laki itu.

Kapolsek Welahan AKP Suyitno mengatakan, sebelum ditemukan meninggal dunia, Tri Ardiyanto pada Selasa (4/2/2020) malam, berpamitan dengan keluarganya hendak mengantar penumpang.

Saat itu Tri Ardiyanto mengemudikan Honda Jazz putih.

Namun, setelah beberapa jam, ponsel korban sudah tidak bisa dihubungi hingga akhirnya keluarga Tri Ardiyanto berupaya melapor ke kepolisian.

"Diduga korban pembunuhan," kata Suyitno saat dihubungi Kompas.com.

LINK Live Streaming Bournemouth Vs Chelsea di Liga Inggris Pukul 22.00 WIB

Viral Mahasiswa Penjual Sayur Wisuda di UTP Solo: Senadyan Balungan Kere, Iso Podo Kancane

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iskandar Fitriana Sutisna menyampaikan, jasad korban dibawa ke Puskesmas Welahan hingga RSUD Jepara untuk diperiksa lebih lanjut.

Dari hasil pemeriksaan tim medis, kata dia, ditemukan luka jeratan pada leher, dua luka tusuk pada dada kiri, luka tusuk pada dada kanan, luka robek pelipis kiri, luka robek telinga kanan dan bekas sayatan di tangan.

"Kasus ini masih didalami oleh Polres Jepara dan Polda Jateng," kata Iskandar.

Ditemukan bercak darah tak jauh dari lokasi

Aparat kepolisian akan mencocokkan bercak darah yang ditemukan di jembatan Desa Ketilengsingolelo yang berjarak kurang lebih satu kilometer dari penemuan mayat di aliran sungai Desa Bugo, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, Kamis (6/2/2020) lalu.

Kasat Reskrim Polres Kudus AKP Rismanto menyebut bercak darah yang ditemukan itu memang belum pasti milik korban driver online di Jepara.

Namun dalam pengembangannya nanti bisa saja darah tersebut memang milik korban Tri Ardianto.

Pihak kepolisian bakal melakukan pengujian dan pencocokan bercak darah yang ditemukan di jembatan dengan data darah milik korban.

"Kami masih melakukan pencocokan dan belum bisa memastikan apakah darah tersebut benar miliknya. Nanti kami akan periksa," ucapnya Sabtu, (8/2/2020) siang.

Sejumlah barang bukti lain juga belum ditemukan, baik mobil ataupun barang-barang lain yang hilang dari jasad korban.

"Kami masih melakukan penyelidikan," lanjutnya.

Dia juga mengakui jika korban sebelumnya sempat mengantarkan penumpang ke perumahan MVR.

Kendati demikian, korban saat itu hanya memutar di perumahan tersebut kemudian langsung meninggalkan perumahan.

"Korban sempat ke MVR bersama penumpang onlinenya, namun kembali karena pemesanan kamar tidak bisa mendadak," katanya.

Terkait motif pembunuhan, pihaknya belum bisa memastikan karena tersangka masih belum terungkap.

Dia akan terus melakukan penyelidikan bersama tim gabungan dengan harapan bisa segera menemukan tersangka pembunuhan.

"Tim gabungan terus menyelidiki kasus ini," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, sopir taksi online bernama Tri Ardianto (41), ditemukan dalam kondisi tak bernyawa yang ditemukan dalam kondisi leher dan kaki terjerat tali rafia.

Penemuan mayat tersebut pertama kali ditemukan Masrukan (60), warga Bugo, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, yang melihat benda menyerupai tubuh manusia.

Setelah itu, jenazah dievakuasi bersama tim dokter dan ditemukan bekas jeratan tali rafia di leher, kaki diikat dengan pemberat batu bata serta luka-luka di tubuhnya.

‎Jasad korban kemudian diperiksa dr Figi Bayu Joko Saputro, dari Puskesmas Welahan II Jepara dan terdapat tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban.‎ 

Buru pelaku 

Satuan Reserse dan Kriminal Polres Kudus masih melakukan pengejaran terhadap pelaku pembunuhan driver online Grab Car yang ditemukan tewas di aliran sungai SWD II, Desa Bugo, Kecamatan Welahan, Jepara, sekira pukul 06.10, Kamis (6/2/2020).

Kanit Reskrim Polsek Welahan, Aiptu Seno Sumarjono memperoleh informasi jika pelaku perampokan tersebut tidak menggunakan aplikasi saat menjaring korbannya.

Diduga pemesanan secara offline itu untuk memudahkan pelaku pembunuhan tidak terekam jejak digital.

Namu‎n, korban mendapatkan pesanan tersebut secara offline untuk mengantarkan para pelaku itu ke Jepara.

"Sesudah mendapatkan pesanan online, kemudian korban ini dicarter (offline-red) para pelaku itu," ujar dia, Kamis (6/2/2020).

Kejadian tersebut diperkirakan terjadi sekira Selasa (4/2/2020) sore, karena pada malam harinya korban sudah tidak bisa dihubungi pihak keluarga.

Kemudian sekira pukul 06.10, Kamis (6/2/2020), korban ditemukan dalam kondisi leher terikat dan kaki diikat dengan pemberat batu bata di sungai.

"Setelah evakuasi dari sungai tersebut, kami temukan kondisi korban masih menggunakan pakaian ‎yang sama saat terakhir meninggalkan rumah," ujar dia.

Ciri-ciri korban, kata dia, juga identik sesuai dengan laporan orang hilang kepada pihak kepolisian.

Korban memiliki tato pada dada kanan kiri, lengan kanan kiri, dan punggung bagian belakang.

"Korban juga menggunakan kaus polo biru dengan logo FPKBRI. Dan sudah dikroscek memang jenazah itu adalah keluarga yang melaporkan kehilangan kemarin Rabu," ujar dia.

‎Berdasarkan informasi masyarakat sekitar, korban yang mengendarai Honda Jazz bernopol K 8441 WB itu sempat berkelilin di sekitar lokasi kejadian.

Firasat suara burung hantu

Keluarga korban sudah mendapatkan firasat buruk sebelum jasad Tri Ardianto (41), driver online yang tewas dibunuh itu ditemukan di Jepara.

‎Nikmah (45), warga Kudus, menceritakan, mendapatkan firasat buruk mendengar suara burung hantu berkicau keras pada pukul 02.00 dini hari kemarin.

Dia menduga, suara burung itu merupakan firasat buruk sebelum korban ditemukan pada pagi hari tadi setelah hilang kontak sejak pukul 19.00, Selasa (4/2/2020) lalu.

"Saya sudah dapat firasat buruk itu dari jam dua pagi kemarin mendengar suara burung siak (burun hantu-red) berkicau di rumah," ujar dia saat ditemui di Gondangmanis, RT 4 RW 2, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Kamis (6/2/2020).

Saat itu, dia berdoa korban yang hilang kontak selama beberapa hari tersebut agar bisa ditemukan selamat.

Kemudian pada pagi hari tadi, dia sudah ‎memperoleh kabar jika korban telah ditemukan.

Namun dia tidak menyangka jika korban sudah ditemukan dalam kondisi telah kehilangan nyawa.

"Tadi pagi dapat kabar sudah ditemukan, saya awalnya senang biar mobil hilang yang penting selamat. Ternyata dikirimkan fotonya adik saya sudah nggak ada," jelas dia.

Setelah itu, istri korban dan anaknya mendatangi RSUD Kartini untuk memastikan jasad korban.

Dia mengaku sangat kehilangan atas tewasnya adiknya tersebut karena merupakan anak paling bungsu dari tujuh bersaudara.

Apalagi, korban juga meninggalkan istri dan tiga orang anak yang usianya masih sangat kecil.

"‎Saya kasihan anaknya tiga masih kecil, paling kecil itu perempuan usianya tiga tahun," ujar dia.

Rencananya jenazah korban akan dibawa ke rumah duka sekitar pukul 16.00. Sejumlah kerabat juga tengah menunggu kedatangan jenazah untuk kemudian dimakamkan. 

Diduga korban perampokan

Diberitakan sebelumnya, driver online bernama Tri Ardianto (41) yang sempat dinyatakan hilang telah ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di aliran sungai SWD II, Desa Bugo, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, sekitar pukul 06.10, Kamis (6/2/2020).

Jasad yang ditemukan dalam kondisi leher terjerat tali rafia itu diduga merupakan kasus perampokan yang merupakan warga Gondangmanis, RT 4 RW 2, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus‎ yang sudah dilaporkan hilang sejak kemarin.

Paur Sabbag Humas Polres Jepara, Iptu Edi Purwanto mengatakan, ‎penemuan mayat tersebut pertama kali ditemukan Masrukan (60), warga Bugo, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, yang melihat benda menyerupai tubuh manusia.

"Kemudian, Masrukan melaporkan kepada masyarakat sekitar dan petugas mengenai temuannya tersebut," ujar dia.

Setelah itu, jenazah dievakuasi bersama tim dokter dan ditemukan bekas jeratan tali rafia di leher, kaki diikat dengan pemberat batu bata serta luka-luka di tubuhnya.

‎Jasad korban kemudian diperiksa dr Figi Bayu Joko Saputro, dari Puskesmas Welahan II Jepara.

"Terdapat luka tusuk dada kiri dua titik, luka tusuk dada kanan 1 titik, luka robek pelipis kiri, luka robek telinga kanan, dan bekas sayatan tangan kanan," ujar dia.

Untuk pemeriksaan lebih lanjut, jasad dibawa ke RSUD Kartini untuk dilakukan otopsi sebelum dipulangkan kepada keluarga korban di Kabupaten Kudus.

Sebelumnya juga diberitakan warga Desa Bugo, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, digegerkan dengan penemuan mayat laki-laki di Sungai Serang Welahan Drainage (SWD) II turut Desa Bugo, Kamis (6/2/2020).

Menurut informasi dari kepolisian, mayat laki-laki tersebut diduga driver online yang hilang dan dilaporkan Polres Kudus pada 5 Februari 2020 lalu.

Peristiwa ini bermula saat seorang warga, Masrukan Alias Onggok sedang melintas di sekitar lokasi kejadian sekitar pukul 06.10 WIB.

Ia melihat sesosok mayat terapung di sungai dengan mengenakan kaos biru dan memakai celana jeans.

Melihat kejadian tersebut kemudian Masrukan meminta warg lainnya, Kusairi, untuk menghubungi Perangkat Desa dan pihak kepolisian.

Kapolsek Welahan Polres Jepara AKP Suyitno mengungkapkan, setelah mendapatkan laporan dari warga, pihaknya berkoordinasi dengan Tim Inafis Polres Jepara dan menuju ke lokasi kejadian.

"Di lokasi kejadian kemudian langsung dilakukan evakuasi pada korban, tampak bekas jeratan tali pada leher dan pada kaki korban terdapat ikatan yang diberi pemberat dengan batu bata,” terang Kapolsek Welahan, AKP Suyitno.

Sedangkan berdasar hasil pemeriksaan dari Tim Inavis Polres Jepara, pada tubuh korban ditemukan luka tusuk pada dada kiri sebanyak 2 titik.

Kemudian terdapat luka tusuk pada dada kanan sebanyak 1 titik, luka robek pada pelipis kiri, luka robek pada telinga kanan, bekas sayatan pada tangan kanan.

Kapolres Jepara AKBP Nugroho Tri Nuryanto, menjelaskan dari info yang didapat bahwa mayat yang ditemukan di Welahan memiliki ciri-ciri mirip dengan pengemudi online yang hilang dan dilaporkan Polres Kudus pada 5 Februari 2020.

“Kami dari Polres Jepara memohon dukungan dari masyarakat untuk memberikan informasi sekecil apapun kepada kami, sehingga kami dari Polres Jepara cepat mengusut kejadian pencurian dengan Kekerasan yang terjadi di Jepara” tegasnya.(Kompas.com/ Tribun Jateng, Raka F Pujangga)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pembunuh Sopir Grab Asal Kudus Ditembak karena Melawan"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved