Bencana di Semarang
Tebing Longsor di Samping Ruang Kelas SDN Kalibanteng Kidul 2, Azizah Evakuasi Siswanya
Hujan deras seharian pada Sabtu (29/2) membuat tebing penahan jalan Taman Sri Rejeki Selatan 3 RT 7 RW 4 longsor dan menimpa lapangan SDN Kalibanteng
Penulis: Dhian Adi Putranto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Hujan deras seharian pada Sabtu (29/2) membuat tebing penahan jalan Taman Sri Rejeki Selatan 3 RT 7 RW 4 longsor dan menimpa lapangan SDN Kalibanteng Kidul 2 pada Sabtu malam.
Tebing itu longsor terjadi sepanjang 25 meter dan tinggi 10 meter tebing tersebut.
Alhasil sebagain dari lapangan sekolah tersebut tertutupi oleh tanah dan bongkahan tebing tersebut.
• Perampok Bawa Kabur Mobil di Parkiran, Ternyata di Dalam Masih Ada Orang, Ini yang Akhirnya Terjadi
• Pesta Pernikahan Ana Riana Rinjani, Tukang Ojek Pengkolan Mas Pur Nyanyi Lagu Pamer Bojo Didi Kempot
• 3 Truk BUMN Ditembaki di Papua, Diduga Gunakan Senjata TNI yang Hilang dari Helikopter MI-17
• Tersipu saat Ditanya Malam Pertama, Kakek 103 Tahun yang Nikahi Gadis 30 Tahun Berikan Mahar Ini
Kepala SDN Kalibanteng Kidul 2, Nur Azizah mengatakan meski tidak mengenai gedung sekolah, akibat kejadian itu aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolahnya.
Pasalnya anak didiknya tidak dapat menggunakan lapangan untuk kegiatan olahraga mereka.
Untuk sementara kegiatan olahraga anak didiknya berada di lapangan kecil yang berada
"Kami telah melaporkan kejadian ini kepada Dinas Pendidikan.
Nantinya akan diperbaiki oleh Disperkim karena pembangunan tebing itu masuk dalam anggaran Disperkim," ujarnya Rabu (4/3).
Menurutnya pihaknya telah meminta para guru dan muridnya untuk menghindari dari titik longsoran tersebut.
Bahkan pihak kepolisian telah memberikan garis polisi di sekitar longsoran tersebut agar tidak ada orang yang mendekati tebing yang longsor itu.
"Kami juga telah memindahkan kegiatan belajar siswa kelas enam ke ruang kelas empat karena letak kelasnya sangat berdekatan dengan longsor, sedangkan kelas empat kami pindahkan ke ruang multimedia.
Supaya kelas enam belajar dengan nyaman menjelang ujian tanpa rasa takut akan terjadi longsor lagi," katanya.
Pihaknya berharap agar segera dilakukan perbaikan sehingga proses belajar mengajar.
Terlebih lapangan tersebut juga akan digunakan ujian praktek bagi kelas enam yang akan berlangsung dalam waktu dekat ini.
"Kemungkinan dalam waktu dekat ini sudah ada perbaikan," ujarnya.
Sementara itu seorang warga setempat, Suwarno mengatakan agar tidak makin parah longsor tersebut, pihak warga juga membuat pagar pembatas di sekitar lokasi longsor tersebut.
Bahkan pihaknya membuatkan sekat air agar air tidak membasahi tebing sehingga bisa menyebabkan longsor susulan.
Warga pun juga sangat berhati-hati saat melakukan aktivitas di sekitar lokasi longsor.
"BPBD juga telah datang dan menutup longsor itu dengan terpal sehingga tanah tidak tergerus air.
Kami berharap juga segera dilakukan perbaikan.
Kasian anak-anak belajar dengan kondisi berdekatan longsor," pungkasnya. (dap)
• Hindari Hoax Virus Corona, Wakil Bupati Tegal Akan Bentuk Satgas Covid-19 Center
• Penerbangan Belum Ditutup, Pekerja Migran Indonesia Asal Hongkong Masih Bebas Pulang ke Indonesia
• Waspada Penipuan Mengatasnamakan Disdikbud Kendal Soal Dana Alokasi Khusus
• Bagi Anak Muda BerKTP Jateng, Balai Bahasa Buka Pemilihan Duta Bahasa, Ini Persyaratannya