Berita Semarang

Massa Serentak Acungkan Kartu Merah untuk Rektor Unnes, Presiden BEM-KM: Unnes Tidak Baik-baik Saja

Massa Serentak Acungkan Kartu Merah untuk Rektor Unnes, Presiden BEM-KM: Unnes Tidak Baik-baik saja

Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: muslimah

Massa Serentak Acungkan Kartu Merah untuk Rektor Unnes, Presiden BEM-KM: Unnes Tidak Baik-baik saja

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Unnes menggelar Aksi Refleksi.

Aksi itu bertepatan dengan pembukaan Dies Natalies ke-55 Unnes.

Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk peringatan dan perayaan bertambahnya usia kampus, Kamis (5/3/2020) lalu.

Striker Persib Wander Luiz Ceritakan Pengalamannya Main di Liga Indonesia: Tidak Ada di Vietnam

Gagal Rampok Mobil, Begal Jerat Leher Driver Grab Boyolali Pakai Kabel USB dan Tusuk Perut Sisi Kiri

3 Kali Beraksi, Para Begal Ini Selalu Gagal, Malah Ditangkap Tim Elang Polrestabes Semarang

Kisah Misi Super Rahasia Soeharto di Israel, Semua Identitas Prajurit Dibuang ke Laut Singapura

Aksi yang diikuti puluhan mahasiswa itu dikemas dalam bentuk mimbar orasi, pembacaan surat cinta, penyerahan hasil kajian permasalahan kampus, dan long march dari Simpang 7 Unnes menuju selasar gedung Auditorium.

Tujuan dari aksi ini adalah refleksi, yakni menyoroti pemborosan anggaran yang digunakan untuk melaksanakan dies natalies.

Penggelontoran dana besar yang dikeluarkan untuk membiayai dies natalies dirasa kurang bijak dan seharusnya lebih diprioritaskan untuk membantu mahasiswa yang tidak mampu.

Pada aksi itu, massa aksi secara serentak mengacungkan kartu merah kepada Rektor Unnes yang tidak berkenan menemui mereka.

Adapun pemberian kartu merah kepada Rektor Unnes lebih fokus terkait dengan pelanggaran atas pembungkaman terhadap demokrasi yang terjadi di dalam kampus.

Berdasarkan riset dan pencarian data yang dilakukan oleh Tim Kajian Badan Ekskutif Mahasiwa Keluarga Mahasiswa (BEM-KM) Unnes, terhitung sejak tahun 2014 hingga 2020 telah terjadi berbagai macam bentuk represiftas yang dilakukan oleh Pimpinan Kampus kepada civitas akademika Unnes maupun masyarakat diluar Unnes.

Bentuk represifitas yang dimaksud adalah pelaporan 2 mahasiswa ke polisi, pelaporan seorang Jurnalis dan Aktivis Gusdurian ke polisi.

Tidak hanya itu, pemberhentian sementara kepada seorang dosen juga dilakukan.

Menurut Presiden Mahasiswa BEM-KM Unnes, Muhammad Fajar Ahsanul Hakim kebebasan demokrasi sudah diatur dalam konstitusi negara Indonesia dan harus dijamin pemenuhannya.

Sehingga pemberian kartu merah kepada Rektor Unnes dimaksudkan untuk memberi peringatan keras kepada pimpinan kampus untuk sesegera mungkin menghentikan pola-pola represifitas di kampus.

“Selain itu dimaksudkan untuk menyampaikan kepada publik, terkhusus civitas akademika Unnes, bahwasanya Unnes sedang tidak baik-baik saja.

Kampus sebagai dunia akademik seharusnya meninggalkan cara-cara yang mengedepankan kekuatan kekuasaan untuk menyelesaikan konflik dan lebih dituntut untuk melakukan penyelesaian secara bijak dengan mengedepankan pola-pola akademis,” ungkapnya kepada Tribunjateng.com, Senin (9/3/2020).

Menteri Kajian dan Strategis, Ignatius Rhadite menjelaskan, berdasarkan riset yang dilakukan tindakan yang dilakukan kampus itu menjadi hal yang dapat mencemarkan dan mencoreng nama baik kampus. Dalam hal ini mahasiswa mnjadi korban yang harus merasakan dampak dari stigma buruk tersebut.

“Perlu ada upaya nyata untuk memberi peringatan. Upaya itu kami aktualisasikan dalam pemberian kartu merah kepada rektor atas segala kebijakan yang tidak prodemokrasi.

Kami berharap kampus dapat mengubah pola penyelesaian masalah atau manajemen konflik dengan menggunakan pendekatan yang lebih bijak dan bernuansa akademis serta meninggalkan pola-pola represi dan kriminalisasi,” tuturnya. (kan)

3 Kali Beraksi, Para Begal Ini Selalu Gagal, Malah Ditangkap Tim Elang Polrestabes Semarang

Kisah Misi Super Rahasia Soeharto di Israel, Semua Identitas Prajurit Dibuang ke Laut Singapura

Cerita Nafa, Anak Sopir Tronton Jadi Lulusan Terbaik di UNW Ungaran, Pulang Kuliah Dijemput Tronton

Striker Persib Wander Luiz Ceritakan Pengalamannya Main di Liga Indonesia: Tidak Ada di Vietnam

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved