Wabah Virus Corona

Mahasiswa Indonesia di Australia di Tengah Wabah Virus Corona, Saling Bantu Info Penjualan Beras

Pada saat dunia sedang mengalami wabah hebat pandemi covid-19 atau virus corona, Subhan, seorang warga Kabupaten Kudus kini berada di Victoria, Austra

Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: muh radlis
IST
Subhan, mahasiswa Indonesia yang sedang melanjutkan studi di Monash University, Australia. 

"Transportasi di sini lengkap dan terintegrasi dengan baik.

Kalau ndak enaknya, untuk beribadah agak jauh dari masjid dan tidak ada adzan.

Kalau mau berangkat harus naik mobil, karena masjidnya jauh atau kalau tidak jumatan di lapangan basket," ungkapnya.

Selain itu, menurutnya hal yang tidak mengenakan lainnya adalah harga makan dan kebutuhan pokok sangat mahal.

Selain itu, lalu lintas sangat ketat, maka jarang ada kecelakaan.

Dia menuturkan, di negara bagian Victoria sangat banyak sekali jumlah kampus.

Banyak mahasiswa Indonesia yang kuliah di Victoria, entah itu S1, S2, dan S3.

"Setahu saya, dari data yang saya dapatkan, jumlah pelajar Indonesia di Australia sekira 4.400 an orang," tuturnya.

Sebelum sampai ke Australia, pada 2018 dia mulai mendaftar beasiswa LPDP, lalu pada 2019 mulai persiapan, yakni administrasi, pelatihan, tes ielts, sampai dapat visa pelajar.

"Bisa dibilang proses itu agak lama, karena saya sambi kerja," ungkapnya.

Mengenai aturan lockdown, dia menuturkan Pemerintah Australia belum menerapkan kebijakan tersebut. 

"Di sini ada aturan, buat yang baru bepergian dari luar negeri, harap isolasi diri selama 14 hari di rumah," ungkapnya.

Dia menuturkan, sistem pembelajaran universitas di Indonesia dan Australia sangat berbeda. 

Kalau menurut saya sih, pertama, di sini ada sistem lecture, seminar, dan tutorial. Jadi mulai dari jumlah mahasiswa atau tata ruang dibedakan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved