Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Demi Batal Nikah, KM Sampai Berguling-guling di Tanah lalu Ngaku Korban Perampokan dan Penculikan

Demi Batal Nikah, KM Sampai Berguling-guling di Tanah lalu Ngaku Korban Perampokan dan Penculikan

Editor: muslimah
Dok. Polsek Peureulak
Warga Desa Seneubok Pidie, Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur, menemukan seorang pria dibawah jembatan desa itu, Selasa (17/3/2020). 

Demi Batal Nikah, KM Sampai Berguling-guling di Tanah lalu Ngaku Korban Perampokan dan Penculikan

TRIBUNJATENG.COM – Tim Polres Aceh Timur membeberkan bagaimana KM (24), warga Desa Alue Dalam, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur, merancang rekayasa penculikannya hingga ditemukan warga dalam kondisi terikat di bawah jembatan Desa Alue Nireh, Kecamatan Peureulak Timur, Kabupaten Aceh Timur.

Kasat Reskrim Polres Aceh Timur, AKP Dwi Arys Purwoko, dalam keterangan tertulis, Jumat (20/3/2020), menyebutkan, KM terdesak akan tiba waktunya menikah dengan tunangannya, salah seorang gadis di kampung.

Pada Minggu, 15 Maret 2020, sekitar pukul 23.00 WIB, KM pergi ke Kota Langsa, dan bertemu Wahyu, seorang temannya di Langsa.

4 KKB Papua yang Tewas setelah Baku Tembak dengan TNI-Polri Dibakar Kelompoknya, 1 Berpangkat Letkol

Raffi Ahmad Jual 2 Tas Hermes ke Andre Taulany Rp 300 Juta, Nagita Slavina: Sadar Ga Sih Kalau Rugi?

Perubahan Wajah Terkini Via Vallen Kembali Kagetkan Netizen, Mereka Tak Percaya: Kok Beda Banget Ya

Warganet Minta Polisi Minta Maaf ke Kuburan Dokter Penemu Virus Corona Pertama

Dia meminjam uang pada Wahyu sebesar Rp 1 juta untuk ongkos pulang ke Banda Aceh.

Bahkan, pada Wahyu, pria ini mengaku asal Banda Aceh.

Uang dipinjam buat ongkos pulang ke Banda Aceh.

Padahal, pada malam itu juga KM menemui Tengku Kudri, seorang teman lainnya di Langsa.

“Uang dari Wahyu itu diberikan ke Tengku Kudri. Dia bayar utang ke Tengku Kudri sebesar Rp 700.000,” sebut Kasat Reskrim.

Malam itu, Wahyu menginap di mushala Bambu Runcing, di pusat Kota Langsa.

Semalam suntuk dia memikirkan jadwal pernikahan, namun ia belum memiliki uang untuk mahar.

Lalu, pada Senin, 16 Maret 2020, KM menaiki angkutan umum untuk pulang ke desanya.

Namun, dia batalkan pulang ke rumah dan turun di dekat jembatan Alue Nireh.

Di sanalah dia terpikir untuk merekayasa perampokan.

Seolah-olah dia dirampok.

Maka, KM turun ke bawah jembatan dan berniat berguling-guling di lumpur agar bajunya kotor.

Namun niat itu ditunda.

Malam itu dia menginap di Masjid Alue Nireh.

Baru pada Selasa, 17 Maret 2020, KM melancarkan aksinya bergulingan di lumpur.

Di sana dia melihat seutas tali lalu mengikat tangannya sendiri.

“Setelah itu dia baru teriak minta tolong. Warga mendengar teriakan KM dan membantunya lalu melapor ke polisi,” sebut AKP Dwi.

Sejak awal, polisi mencurigai kasus itu hanya rekayasa. Pasalnya, keterangan KM seringkali berbelit-belit.

Terakhir, KM mengakui merekayasa kasus penculikan itu agar batal nikah.

“Tujuannya buat batal nikah saja,” pungkas AKP Dwi.

Sebelumnya diberitakan KM mengaku dirampok dan ditemukan warga di bawah jembatan.

Bahkan tubuhnya dalam kondisi lemah dan dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan medis. (*)

Warganet Minta Polisi Minta Maaf ke Kuburan Dokter Penemu Virus Corona Pertama

4 KKB Papua yang Tewas setelah Baku Tembak dengan TNI-Polri Dibakar Kelompoknya, 1 Berpangkat Letkol

Ini Janji Raffi Ahmad yang Buat Nagita Slavina Relakan 2 Tas Hermes Dibeli Andre Taulany Rp 300 Juta

Perubahan Wajah Terkini Via Vallen Kembali Kagetkan Netizen, Mereka Tak Percaya: Kok Beda Banget Ya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kronologi Pemuda Rekayasa Perampokan Agar Batal Nikah di Aceh Timur

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved