Wabah Virus Corona
Fakultas Sains dan Matematika UKSW Salatiga Produksi Hand Sanitizer, Klaim Sesuai Standar SNI
Tingginya kebutuhan cairan hand sanitizer dampak pandemi virus Corona (Covid-19), melatarbelakangi Fakultas Sains dan Matematika (FSM) Universitas Kri
Penulis: M Nafiul Haris | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Tingginya kebutuhan cairan hand sanitizer dampak pandemi virus Corona (Covid-19), melatarbelakangi Fakultas Sains dan Matematika (FSM) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga untuk membuat hand sanitizer.
Tidak hanya itu, hand sanitizer yang diberi nama ‘Aloris’ itu diklaim telah memenuhi standar SNI.
Seorang dosen Program studi Kimia FSM UKSW Salatiga Hartati Soetjipto mengatakan hand sanitizer buatannya tersebut berasal dari campuran beragam bahan baku mulai alkohol, gliserol, vitamin E, lidah buaya dan minyak atsiri.
• UPDATE 1 PDP Virus Corona Meninggal di Cilacap, Dinkes Ungkap Riwayat Awal Sakit Mahasiswa Itu
• Lola Pamitan dari Tukang Ojek Pengkolan, Aliyah Faizah Ungkap Alasan Tak Akan Muncul Lagi
• Terpaut 15 Tahun, Ini Kisah Cinta Didi Kempot Godfather of Broken Heart dengan Si Cantik Yen Vellia
• Ini Cara Membersihkan Pakaian dan Aksesoris agar Terhindar dari Virus Corona
“Selain alkohol, kami menggunakan vitamin E karena vitamin ini bagus untuk kulit.
Jika alkohol dipakai beberapa kali, bisa jadi kulit akan kering.
Jadi kami juga memakai vitamin E supaya kelembaban kulit tetap terjaga, tetap lembut.
Selain itu kami memakai minyak atsiri untuk memperkuat anti mikroba sekaligus untuk aromanya," terangnya kepada Tribunjateng.com, Senin (23/3/2020)
Menurut Hartati ditemui disela pembuatan hand sanitizer di laboratorium kimia mengungkapkan pembuatan hand sanitizer ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sivitas akademika UKSW.
Hand sanitizer dibuat dalam dua kemasan yaitu ukuran 1 liter dan juga 60 mili liter.
Ia menambahkan, sedangkan untuk menjamin kualitasnya, hand sanitizer tersebut sudah melalui serangkaian uji mikroba yang diklaim telah memenuhi standar SNI.
Keterbatasan bahan baku lanjutnya, terpaksa hand sanitizer hanya diproduksi untuk memenuhi kebutuhan sivitas akademika terlebih dahulu.
"Pembuatannya dilakukan secara bertahap, sementara kami untuk memenuhi kebutuhan sivitas akademika.
Kendala kami sejauh ini dalam bahan baku karena ada beberapa yang sudah mulai langka," katanya
Hartati berharap, kelangkaan bahan baku tidak terjadi lagi sehingga pembuatan hand sanitizer bisa berjalan terus.
Sehingga, pembuatan hand sanitizer dapat diproduksi secara massal untuk masyarakat agar terhindar dari virus corona.