Wabah Virus Corona
Pasar Tradisional di Kendal Mulai Sepi Pembeli, Pedagang Putar Otak hingga Pinjam Dana Koperasi
Efek peredaran virus corona mulai terasa di hingga ke pedagang pasar tradisional.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muh radlis
Kata Iva kebanyakan mereka mencari empon-empon untuk meningkatkan imun tubuh agar terhindar dari berbagai virus.
"Kalau di saya masih cukup ramai si.
Karena banyak yang cari terutama jahe kunyit temulawak dan kayumanis.
Namun pedagang lain sepi," ujar Iva.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kendal, Subaedi, mengatakan sepinya pembeli di pasar-pasar tradisional sudah mulai tampak sejak 2 minggu yang lalu.
Hal itu menurutnya menandakan bahwa masyarakat Kendal mulai patuh dengan kebijakan pemerintah untuk mengurangi aktivitas di luar rumah.
Terkait dampak perdagangan nantinya terus dilakaukan pemantauan lebih lanjut oleh Disdag agar tetap stabil.
"Dua mingguan sejak maraknya berita pandemi coron.
Tampaknya masyarakat Kendal merespon positip himbauan pemerintah meminimalkan kegiatan di luar rumah," katanya.
Bupati Kendal, Mirna Annisa mengatakan, usai melakukan pemantauan ia berharap sepinya pembeli tetap harus disyukuri para pedagang.
Karenanya, masyarakat sedang mematuhi imbauan pemerintah pusat untuk memutus rantai penyebaran virus secara bersama-sama.
Ia juga berharap masyarakat tetap bersabar atas kejadian ini dan terus menjaga diri masing-masing untuk kesehatan bersama.
"Semoga ya segera ketemu solusinya.
Lain-lain kita menunggu arahan pusat.
Kita (pemkab) sudah siapkan cuci tangan di tempat fasilitas umum dan ini akan kita tambah.