Wabah Virus Corona
Rumah Dinas Wali Kota Jadi Isolasi PDP, Pemkot Antisipasi Membeludaknya Kasus Corona di Semarang
Berdasar website corona.jatengprov.go.id yang dirilis oleh pemprov Jateng, Senin (23/3), disebutkan ada 2.416 pasien Orang Dalam Pemantauan (ODP)
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Catur waskito Edy
Inisiatif Wali Kota tersebut juga diikuti oleh Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman.
Ia mempersilakan apabila rumah dinas ketua DPRD Kota Semarang dijadikan ruang isolasi penanganan virus corona (covid-19).
Pihaknya mengaku, sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, untuk teknis penyiapan ruang isolasi darurat di rumah dinasnya.
"Apalagi kami memperoleh laporan bahwa beberapa rumah sakit kekurangan ruang isolasi karena banyaknya pasien yang harus ditangani. Kami sudah koordinasi dengan Dinkes Kota Semarang untuk penyerahan rumah dinas ini. Teknisnya seperti apa, kami serahkan ke Dinkes," jelas Pilus, sapaannya, Senin (23/3).
Di sisi lain,Pilus meminta RSUD tidak menolak setiap pasien yang datang. Dia juga berharap, seluruh pihak bisa berperan aktif melakukan pencegahan penularan virua corona.
"Kami minta RSUD tidak menolak pasien. Jika memang kekurangan tempat perawatan, silakan pakai rumah dinas ketua DPRD Kota Semarang untuk jadi tempat perawatan atau ruang isolasi darurat," ucapnya.
Jika membutuhkan bantuan tenaga medis atau anggaran tambahan untuk penanganan covid, dia meminta pemkot untuk membicarakan bersama para anggota legislatif.
"Mari kita bersama jihad melawan corona ini, " tandasnya.
Rusunawa Jadi Ruang Isolasi
Selain Pemkot Semarang, Kabupaten Kendal juga menyiapkan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) yang baru saja selesai dibangun di Jalan Stadion Kebondalem, untuk jadi tempat isolasi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kendal bersama Bupati Kendal Mirna Annisa, Senin (23/3) kemarin melakukan pengecekan Rusunawa tersebut.
Sekda Moh Toha, menjelaskan, hal itu sebagai bentuk antisipasi lonjakan pasien yang terpapar virus covid-19. Setidaknya ada 18 kamar Rusunawa bagian bawah dipersiapkan untuk itu. Petugas kebersihan dari Dinas Kesehatan melakukan sterilisasi tempat agar siap digunakan kapanpun manakala diperlukan.
"Kita coba cadangkan untuk antisipasi kalau ruang isolasi sudah tak bisa tampung lagi. Kita siapkan 18 ruangan di lantai bawah, sudah dibersihkan, sudah ada tempat tidur, meja kursi dan kamar mandi, listrik juga sudah siap," kata Sekda, usai peninjauan.
Mengingat dekatnya Rusunawa tersebut dengan Rusunawa yang telah dihuni masyarakat, ia berharap ada sejumlah langkah antisipatif untuk mencegah penularan. Seperti halnya membuat pembatas atau melakukan imbauan agar penghuni Rusunawa lain tidak melakukan aktivitas di dekat ruang isolasi.
"Jangan sampai masyarakat Rusunawa lain berbaur dulu. Mulai bisa difungsikannya manakala diperlukan," jelasnya.