Berita Video
Video Kesaksian Tetangga Terduga Teroris yang Ditembak Mati di Batang
Suasana rumah penggerebekan terlihat sepi dan sudah tertutup rapat hanya ada bekas genting yang rusak akibat tembakan
Penulis: dina indriani | Editor: abduh imanulhaq
Kesaksian Tetangga Teroris di Subah Batang: Mereka Tak Mau Jumatan Jika Imamnya PNS
TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Berikut ini video kesaksian tetangga terduga teroris yang ditembak mati di Batang.
Adanya penangkapan dan penggrebekan rumah yang membuat satu terduga teroris ditembak mati di tempat di Dukuh Ngepung, Desa Subah, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah pada Rabu (25/3/2020) sore masih menjadi perbincangan hangat warga sekitar.
Suasana rumah penggerebekan terlihat sepi dan sudah tertutup rapat hanya ada bekas genting yang rusak akibat tembakan.
Terlihat juga sebuah motor di teras rumah dan lukisan pemandangan.
Tetangga pun masih tidak percaya dan kaget akan kejadian tersebut.
"Waktu kejadian penggrebekan warga ya tidak tahu, kaget tiba-tiba sudah ada densus 88 di sekitar rumah pelaku dan terdengar suara tembakan beberapa kali," tutur satu di antara tetangga, Nasrul kepada Tribunjateng.com, Kamis (26/3/2020).
Adanya suara tembakan yang cukup keras itu membuat warga banyak yang keluar rumah dan berkerumun penasaran ingin menyaksikan apa yang sebenarnya terjadi.
Tim Densus 88 melakukan penggerebekan di rumah terduga teroris di Dukuh Ngepung, Desa Subah, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (25/3/2020). (ISTIMEWA)
"Semua ya langsung berkerumun, lihat ada Pak RT dan petugas densus ternyata benar ada penangkapan teroris, pertama lihatnya Suwandi sudah diborgol, langsung ditangkap kalau istrinya sempat dibawa tapi ini dapat info sudah dipulangkan," jelasnya.
Dikatakannya, dalam sehari-hari pelaku terduga teroris yang tertembak bekerja sebagai pelukis keliling di sekolah taman kanak-kanak.
Sedangkan Suwandi seharinya membuat sangkar burung dan dijual ke pasar.
"Memang dalam waktu dekat ini keduanya jarang berbaur dengan warga, bahkan kerja bakti pun tidak pernah ikut, padahal sebelumnya ya biasa saja masih mau berbaur," ujarnya.
Dikatakannya, tetangga sempat melihat ada beberapa tulisan arab yang mengarah ke jihad dan radikal.
"Kemarin setelah penggerebekan warga sempat masuk dan ada banyak tulisan arab mengarah jihad di kamar pelaku terduga yang tertembak, hanya sebentar karena setelah itu langsung dibubarkan polisi," ujarnya.
Senada, Muhaimin yang merupakan tetangga sebelah rumah pelaku terduga teroris mengatakan hampir setiap hari mendengar suara pengajian yang cukup keras.
"Mochtar itu aktivitasnya sering melukis diteras rumah, setiap hari pasti menyetel pengajian yang entah itu ajakan atau bagaimana tapi sangat keras sampai terkadang ya mengganggu," ujarnya.
Sebagai tetangga sebelah, sebenarnya sudah ada rasa kecurigaan karena berbeda aliran dan beberapa sikap yang aneh dari kedua pelaku terduga teroris.
"Ada lah beberapa yang aneh, misalnya tidak mau jumatan di masjid yang pengurusnya atau imamnya PNS, lalu pernah ketempatan arisan rutin itu biasanya kan diawali nyanyi indonesia raya itu waktu ketempatan dilarang dinyanyikan.
Kalau dulu setahu saya dan warga ikut aliran Negara Islam Indonesia (NII), tapi kalau sekarang ndak tau," imbuhnya.
Selain itu, Muhaimin juga sering melihat ada yang menjemput pelaku untuk melakukan kegiatan pengajian.
"Kegiatan yanh mencurigakan di rumah pelaku tidak pernah, cuman seminggu sekali itu ada yang menjemput atau rombongan itu kayak mau ada melakukan kegiatan pengajian," pungkasnya. (din)