Berita Nasional
Presiden Jokowi Minta Provinsi Lain Contoh Jateng Dalam Protokol Kesehatan Bagi Pemudik
Presiden Joko Widodo meminta pemerintah daerah di Indonesia mencontoh langkah Jawa Tengah dalam mengelola protokol kesehatan pada para pemudik.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta pemerintah daerah di Indonesia mencontoh langkah Jawa Tengah dalam mengelola protokol kesehatan pada para pemudik.
Jokowi juga meminta seluruh kepala daerah, baik gubernur, wali kota dan bupati, untuk meningkatkan pengawasan kepada pemudik yang terlanjur masuk ke wilayahnya masing-masing.
Pengawasan pemudik sangat penting demi mencegah penyebaran virus corona ( Covid-19).
Meski demikian, Presiden Jokowi meminta pengawasan itu dilakukan terukur dan tidak dilakukan secara berlebihan.
• 13 Desa di Banyumas Lakukan Local Lockdown, Para Perantau Wajib Lapor
• Cara Tegas Arab Saudi Tangani Corona, Jumlah Kematian Sedikit, Eropa dan AS Harus Belajar
• 5.000 Gelang Pemudik Purbalingga Disiapkan, Jika Dilepas Kena Denda Rp 500 Ribu
• Penutupan Candi Borobudur dan 2 Candi di Jateng Diperpanjang untuk Cegah Virus Corona di Jateng
"Saya juga memperingatkan agar (pengawasan) dilakukan secara terukur. Jangan sampai menimbulkan langkah-langkah penyaringan atau screening yang berlebihan bagi pemudik yang terlanjur pulang kampung," kata Presiden Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (30/3/2020).
Presiden Jokowi sudah menerima laporan dari Gubernur Jawa Tengah dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta soal bagaimana menerapkan protokol kesehatan yang tepat bagi pemudik yang masuk ke wilayahnya.
"Ini saya kira insiatif yang bagus," kata Presiden Jokowi.
Ia meminta pemerintah provinsi lain di Indonesia mencontoh penerapan protokol kesehatan yang diterapkan di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Diketahui, Sampai Minggu kemarin, ada 1.285 kasus positif Covid-19 di Indonesia.
Sebanyak 64 pasien dinyatakan sembuh.
Sementara, jumlah pasien meninggal dunia sebanyak 114.
Kasus positif paling banyak terjadi di DKI Jakarta (675), disusul Jawa Barat (149) dan Banten (106).
Di tengah meningkatnya kewaspadaan akan wabah virus corona, sebagian warga berbondong-bondong pulang ke kampung halaman.
Presiden Jokowi menyebut, ada 14.000 orang dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi yang mudik ke kampung halamannya dengan menggunakan bus dalam delapan hari terakhir.
Jumlah itu belum termasuk arus mudik dini yang menggunakan transportasi massal lainya, misalnya kereta api, kapal laut, pesawat serta mobil pribadi.
Para warga yang mudik itu rata-rata adalah pekerja informal yang mengandalkan pendapatan harian.
"Mereka terpaksa pulang kampung karena penghasilan turun sangat drastis atau bahkan hilang," kata Presiden Jokowi.
Ia meminta jajarannya merumuskan langkah yang lebih tegas untuk mencegah lebih banyak warga yang mudik.
Pemerintah sendiri saat ini tengah menyusun Peraturan Pemerintah (PP) tentang karantina wilayah.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi Minta Pemerintah Daerah Awasi Pemudik, Tapi Jangan Berlebihan"
• Update Corona 29 Maret di Jateng: 2 Pasien Sembuh dari RSUD Moewardi Solo dan Telogorejo Semarang
• Dokter Tirta: Anak Muda, Tolong Enggak Usah Ngopi-ngopi karena Merugikan Kami
