Forum Guru
OPINI Sujono Yusuf : Belajar Online Asyik di Situasi Darurat Covid-19
Peningkatan kewaspadaan terhadap risiko penularan infeksiCoronavirus Disease (Covid-19) di Kabupaten Semarang tak akan mengganggu
Oleh Sujono Yusuf, S.Pd.
Guru Kelas 5, SDN Poncoruso, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang
Peningkatan kewaspadaan terhadap risiko penularan infeksiCoronavirus Disease (Covid-19) di Kabupaten Semarang tak akan mengganggu proses belajar mengajar karena kita adalah Guru Penggerak yang senantiasa berinovasi dan menjawab tantangan zaman. Kata-kata bijak ini sangat menginspirasi bagi kami para guru.
Sesuai Surat EdaranDinas Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Semarang, mencermati kecenderungan penularan dan penyebaran Covid-19 semakin meluas, kebijakan pengalihan proses Kegiatan Belajar Mengajar(KBM) dialihkan secara mandiri di rumah, diperpanjang sampai tanggal 11 April 2020. Siswa belajar dari rumah sedangkan guru Work from Home (bekerja dari rumah). Akhirnya teknologi informasi menjadi pilihan dalam penyelenggaraan KBM daring.Ruang Guru, Rumah Belajar dari Kemendikbud adalah berberapa contoh aplikasi online yang sering digunakan.
Pembelajaran daring/jarak jauh sangat tepat dalam penerapan proses belajar dari rumahpada masa-masa seperti ini tatkala kerumunan manusia harus dikurangi. Kita sebagai guru dapat memanfaatkan aplikasi online dalam pembelajaran dan asessmen menghadapi situasi darurat Covid-19 ini.
SD Negeri Poncoruso, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang tempat penulis mengajar, kami mencoba untuk mengimplementasikan langsung ke anak didik dalam proses belajar dari rumahyang menyenangkan, menantang dan melatih kemandirian serta untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. SDN Poncoruso menyelenggarakan “BelajarOnlineAsyik”. Sebuah permainan kuis menggunakansoftwerepembelajaran online quizizzdengan materi pencegahanCoronavirus Disease (Covid-19) dan materi pelajaran kelas 5. Kegiatan yang sudah terjadwal ini dilaksanakan di malam hari, di rumah masing-masing, menggunakansmartphoneorangtua siswa masing-masing. Anak-anak sangat antusias, sangat membantu proses belajar dari rumah.
Selainquizizz juga menyelenggarakan uji coba vicon(video conference)berbasiswebex, walaupun belum maksimal karena sekolah kami berada di pedesaan. Dengan berbagai keterbatasan, alhamdulillah dapat terlaksana atas dukungan dari kepala sekolah, komite sekolah dan paguyuban orang tua/wali murid melalui grupwhatsAppmasing-masing kelas.
Rangkaian dari sebuah proses pembelajaran pada dasarnya terdiri atas: perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan tindak lanjut hasil penilaian. Pembelajaran daring dapat diterapkan untuk menghadapi situasi darurat Covid-19, sebagai contoh dengan melakukan setidaknya empat rangkaian kegiatansebagai berikut:
Pertama,guru membuat kelas maya/virtual bisa berbasis platform apa saja, misalnya menggunakan (google classroom, microsoft office 365, Kaizala, dll). Manfaat dari kelas maya adalah anak didik tidak perlu pergi ke sekolah, materi lebih luas dan beragam, serta mengurangi ketergantungan pada buku teks.
Kedua, guru membuat sebuah room vicon(video conference)bisa berbasiswebex, zoom, atau pun Ms Teams.Kemudian ajaklah anak didik bergabung dalam room vicon tersebut menggunakansmartphoneorangtuanya dan mulai saling menyapa dan berdiskusi tentang suatu materi, misalnya tentangCoronavirus (Covid-19), bagaimana cara pencegahannya, atau pun bisa berdiskusi materi pelajaran dengan melakukan presentasi melalui tampilan layar ataushare screen/contentdari guru.
Ketiga,guru membuat sebuah materi presentasi online tentang materi yang ingin dibahas, bisa berbasisMs Sway, dokumen berbasis teks (doc)/google docatau data seperti excel/google sheetatau presentasippt/google slideataupun berbentuk pdf. Kemudian materi tersebut diunggah ke dalamgoogle driveatauone drive. Jangan lupa kondisisettingbagikan, atau juga bisa membuat sebuah video pembelajaran kemudian diunggah keyoutube.
Keempat,guru membuat soal/latihan online bisa berbasis platform apa saja, misalnya menggunakan(quizizz, kahoot, google form, form quiz 365,dll).
Pembelajaran daring perlu untuk dipraktekkan dalam penerapan proses belajar dari rumah. Mau tidak mau, saat ini kita dipaksakan untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam pembelajaran daring, termasuk di jenjang sekolah dasar. Sekolah yang terlambat belajar tentange-learning, akan benar-benar ketinggalan dalam melakukan aktivitas proses belajar dari rumahpada masa darurat Covid-19 seperti saat ini. Memang, sekolah di pedesaan masih terkendala seperti di sekolah kami, baik guru maupun sarana dan prasarananya, maka diperlukan peran serta semua pihak.
Di sisi lain, anak yang terlahir di masa kini memiliki zamannya sendiri. Semuanya telah berubah begitu cepat, perkembangan teknologi kian melesat. Hal ini nampak ketika melihat fenomena anak-anak yang begitu akrab memainkangame online di smart phonemereka, seperti: Free Fire, PUB GatauMobile Legends. Mabar (main bareng) bahasa akrab mereka.
Gerak langkah jari jemari tangan mereka juga begitu lihainya memainkan game tersebut. Ketakutan yang berlebihan para orangtua akan pengaruhsmartphoneterhadap anak adalah bukti atas ketidakmampuan kita dalam beradaptasi dengan kemajuan zaman. Para orangtua dan guru sendiri tidak bisa lepas darismartphone. Anak diminta mengerjakan tugas di rumah hanya dengan buku teks. Apakah salah ketika mereka beralih belajar dengan memanfaatkansmartphone? Perlu disadari para orang tua supaya bertindak selekti fserta solutif, kita perlu mengubahmindset digital,kita hidup di zaman yang serba digital.
Anak milenial yang kental akan teknologi digital berdampak positif bagi anak, membentuk pola pikir, dimana segala sesuatu mampu mereka dapatkan dengan singkat dan cepat, seakan hidup terasa lebih mudah.(*)