Wabah Virus Corona
Pasien Positif Corona Nekat Pergi Naik Ojek ke Rumah Orangtua, Dijemput TNI Polri dan Tim Medis
Pasien positif corona nekat pergi naik ojek ke rumah orangtua di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan.
Apalagi para pasien itu tidak ada keluhan kesehatan.
"Karena tidak ada gejala itu makanya mereka diisolasi di rumah tapi karena ini ada kejadian keluar rumah, warga resah, makanya dibawa ke RSMH," jelasnya.
Ketiga pasien itu dijemput oleh Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Prabumulih dan tim PSC 119 menggunakan mobil ambulance dengan pengawasan ketat dari anggota TNI dan kepolisian lalu dibawa ke RSMH Palembang.
Keterangan Keluarga Pasien
Keluarga pasien 09, 10, dan 11 angkat suara terkait informasi yang menyebut pasien 09 naik ojek keluar rumah saat diisolasi.
Dilansir dari Sripoku.com, keluarga memastikan jika pihaknya telah menjalankan semua prosedur termasuk isolasi mandiri.
Dia menegaskan kabar di sosial media yang menyebut ibu dan kakaknya bandel adalah tidak benar.
Sejak awal mereka sudah menjalani isolasi mandiri.
“Terkait dengan pemberitaan ini, kami merasa sangat dirugikan, dan berharap semua pihak, terutama media untuk bijak membuat pemberitaan, konfirmasi langsung ke kami pihak keluarga, karena kondisi yang kami alami ini saja sudah menyita perhatian dan apalagi adanya pemberitaan hoaks ini membuat pihak keluarga merasa makin dirugikan,” ungkap Dia.
“Maka kami harap semua pihak mengerti dan paham akan kondisi keluarga kami, dengan adanya kondisi ini saja kami sudah capek dan cukup tertekan, kini adanya kabar hoaks yang beredar membuat kami merasa dirugikan, maka sekali lagi kami imbau bahwa semua kabar ada kata bandel dan dijemput paksa itu tidak benar, semua itu hoaks dan tidak benar,” ujarnya.
Ia mengatakan pihak keluarga yang meminta agar pasien 09,10, dan 11 dirawat di RSMH Palembang.
“Dari awal sejak diduga dinyatakan positif, kami sudah menjalani isolasi mandiri dan justru yang meminta evakuasi itu adalah kami sendiri, juga koordinasi dengan pihak kepolisian,” ujarnya.
Ia menegaskan tidak ada istilah dijemput paksa.
Pihak keluarga juga mempertanyakan mengapa mereka hanya diisolasi di rumah.
“Kok dibiarkan di rumah, itu yang menjadi pertanyaan kami, maka saya koordinasi ke semua pihak terkait dengan kondisi ini, terakhir saya sampaikan kepada pak Kapolres: bang bagaimana ini, dan pak Kapolres kemudian memberikan solusi, bagaimana dievakuasi, dan kami setuju,” ujarnya.