Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Nisfu Syaban

Keutamaan Malam Nisfu Syaban dan Bulan Syaban 2020, Munajat kepada Allah SWT

Keutamaan malam Nisfu Syaban dan bulan Syaban bagi orang-orang mukmin sebagai malam Anugrah dari Allah SWT.

YOUTUBE
Keutamaan malam Nisfu Syaban dan bulan syaban 2020 

TRIBUNJATENG.COM - Keutamaan malam Nisfu Syaban dan bulan Syaban bagi orang-orang mukmin.

Bagi umat Islam, malam Nisfu Syaban menjadi malam anugrah dari Allah SWT.

Allah SWT dalam Nisfu Syaban, akan mengangkat amal perbuatan manusia dan memberikan ampunan bagi hamba-Nya yang meminta ampunan.

Umat Islam mengenal malam Nisfu Syaban sebagai Laylatul Bara'ah, artinya malam pengampunan dosa.

Malam di mana Allah SWT akan mengampuni hamba-Nya yang bersungguh-sungguh bertaubat.

Malam Nisfu Syaban diperingati setiap 15 Syaban.

Tahun ini malam Nisfu Syaban diperingati pada Rabu (8/4/2020) atau malam ini.

Nabi Muhammad SAW  menganjurkan ibadah yang bisa dilakukan seorang muslim.

Hadits dari sanad Ibnu Abi Sabrah, dari Ibrahim bin Muhammad, dari Mu'awiyah bin Abdillah bin Ja'far, dari ayahnya, dari Ali bin Abi Thalib.

"Jika datang malam pertengahan bulan Syaban, maka lakukanlah qiyamul lail, dan berpuasalah di siang harinya, karena Allah turun ke langit dunia saat itu pada waktu matahari tenggelam, lalu Allah berfirman:

‘Adakah orang yang minta ampun kepada-Ku, maka Aku akan ampuni dia. Adakah orang yang meminta rezeki kepada-Ku, maka Aku akan memberi rezeki kepadanya. Adakah orang yang diuji, maka Aku akan selamatkan dia, dan seterusnya, (Allah berfirman tentang hal ini) sampai terbit fajar.” (HR Ibnu Majah, Al Baihaqi)

Di balik keisimewaan malam Nisfu Syaban, ada beberapa hikmah yang dapat kita petik.

Berikut keutamaan dari malam Nisfu Syaban:

Pertama, kesempatan lebih baik dari manusia yang lain.

Hadits Nabi di atas menjelaskan, umat Islam sering lalai dalam Syaban kerena letaknya di antara Rajab dan Ramadhan.

Kelalaian itu dikarena Rajab adalah bulan harom dan Ramadhan bulan Al Quran diturunkan.

Hikmahnya, di saat banyak muslim yang lalai, kita bisa mengoptimalkan ibadah secara instens.

Kondisi saat menusia lalai inilah keutamaan untuk beribadah, baik puasa maupun qiyamul lail.

Hal ini serupa seorang muslim yang datang ke pasar sembari berdzikir (mengingat Allah).

Padahal Nabi Muhammad SAW menyebut pasar adalah tempat yang dipenuhi riba.

Oleh sebab itu, malam Nisfu Syaban menjadi kesempatan seorang muslim untuk munajat kepada Allah SWT.

Kedua, sebagai puasa latihan sebelum datangnya Ramadhan.

Setelah Syaban, selanjutnya adalah bulan Ramadhan.

Saat Ramadhan, umat Islam akan diwajibkan menunaikan puasa selama sebulan penuh.

Hadits dari Aisyah ra, ia mengatakan.

لَمْ يَكُنِ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ

Artinya: "Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak biasa berpuasa pada satu bulan yang lebih banyak dari bulan Sya’ban. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Himahnya dari memperbanyak puasa di Syaban, menjadi latihan puasa sebelum masuk Ramadhan.

Apabila muslim sudah membiasakan puasa di Syaban lalu masuk ke Ramdhan, maka ia sudah terbiasa.

Selanjutnya ketika melaksanakan Ramadhan ia akan menjalaninya dengan mudah.

Demikian hikmah dari adanya malam Nisfu Syaban dan bulan Syaban.

Semoga bermanfaat bagi Anda. (tribunjateng/fajar bahruddin achmad)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved