Virus Corona Jateng
3 Pintu Masuk Kendal Dijaga Petugas Gabungan, Ini yang Dilakukan untuk Pemudik Cegah Virus Corona
Kepala Dinas Kesehatan Kendal, Ferinando Rad Bonay mengatakan, mulai hari ini, Jumat (10/4/2020) petugas medis bersama tim satuan gugus tugas penangan
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Kepala Dinas Kesehatan Kendal, Ferinando Rad Bonay mengatakan, mulai hari ini, Jumat (10/4/2020) petugas medis bersama tim satuan gugus tugas penanganan Covid-19 dan instansi terkait memberlakukan pemantauan lebih ketat kepada para pemudik.
Hal itu guna menekan angka penyebaran virus corona yang dimungkinkan tersebar hingga ke pelosok desa-desa.
Kata Ferinando, ada 3 titik yang menjadi prioritas petugas melakukan pemantauan.
• Viral Suami Dilabrak Istri Gegara Mandi dengan Si Rambut Panjang, Malah Cengengesan
• Doa Quraish Shihab untuk Glenn Fredly Bikin Najwa Shihab Menangis Sesenggukan
• Tangisan Lepas Glenn Fredly, Mutia Ayu : “Please, Jangan Tinggalin Aku, Aura Kasih Tak Mampu Bicara
• Aksi Nekat Sopir Truk Evakuasi Mandiri di Tanjakan Silayur Semarang, Warga: Gila Tuh!
Terminal Boja guna memantau masyarakat dari arah timur dan selatan, bundaran Sukorejo, dan juga stasiun Weleri.
Masing-masing titik setidaknya tersedia minimal 3 tenaga medis dan tenaga pembantu lainnya.
Para petugas diwajibkan mendata para pemudik, melakukan pengecekan kesehatan seperti cek suhu tubuh hingga menyarankan pengobatan lebih lanjut manakala ditemukan warga yang sakit.
"Pemantauan pemudik mulai Jumat sore, meliputi petugas medis bersama instansi.
Petugas dibekali alat pengecekan suhu tubuh dan alat kesehatan lain.
Apabila ada yang dicurigai akan dilakukan imbauan khusus dan pendampingan oleh petugas puskesmas setempat," terangnya, Jumat (10/4/2020).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kendal, Moh Toha menambahkan, pemantauan pemudik oleh tim gugus penanganan Covid-19 sudah mulai dilakukan sejak 1-2 bulan terakhir.
Menggandeng tenaga pendamping tiap desa, sudah ada lebih 2.400 pemudik yang sudah kembali ke rumah masing-masing.
Sebagian besar kata Toha sudah melalui pengecekan kesehatan dan pendataan baik saat perjalanan menuju rumah masing-masing maupun pasca sampai di rumah.
"Sudah kita sampaikan kepada ketua paguyuban di luar kota untuk selalu berkordinasi.
Contoh dari Malaysia dipulangkan kita gak bisa nolak.
Ada juga lewat jalur laut maupun darat seperti jalur tol ataupun melalui jalur udara," terangnya.