Anak Krakatau Meletus
Gunung Krakatau Pernah Meletus Dahsyat, Dikenang Sebagai Tragedi 1883
Gunung Anak Krakatau ini masih sering disalahpahami sebagai Gunung Krakatau yang meletus dahsyat pada tahun 1883.
Penulis: Jen | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM - Gunung Anak Krakatau meletus pada Jumat (10/4/2020) malam.
Gunung Anak Krakatau ini masih sering disalahpahami sebagai Gunung Krakatau yang meletus dahsyat pada tahun 1883.
Ketika itu, letusan dahsyat Krakatau menimbulkan awan panas setinggi 70 km dan tsunami setinggi 40 meter dan menewaskan sekitar 36.000 orang.
Sebelum meletus tanggal 26, 27, dan 28 Agustus 1883, Gunung Krakatau telah batuk-batuk sejak 20 Mei 1883.
Letusan dahsyat Krakatau menimbulkan awan panas setinggi 70 km dan tsunami setinggi 40 meter dan menewaskan sekitar 36.000 orang.
• BREAKING NEWS: Gunung Anak Krakatau Meletus 10 April 2020
• Ini Permintaan Terakhir Glenn Fredly ke Manajer 3 Hari Sebelum Meninggal
• TKW Grobogan Positif Virus Corona, Pulang dari Hongkong Desember 2019, Sempat ke Jogja Maret 2020
• GoFood Beri Diskon Makanan Sampai 70 Persen, Catat Waktu Terbaik untuk Memesan
Sebelum meletus tahun 1883, Gunung Krakatau telah pernah meletus sekitar tahun 1680/1681.
Letusan ini memunculkan tiga pulau yang saling berdekatan: Pulau Sertung, Pulau Rakata Kecil, dan Pulau Rakata.
Selama ini yang menjadi bacaan tentang letusan Gunung Krakatau adalah laporan penelitian lengkap GJ Symons dkk, The Eruption of Krakatoa and Subsequent Phenomena: Report of the Krakatoa Committee of the Royal Society (London, 1883).
Setelah Gunung Krakatau meledak pada tahun 1883 hingga mengakibatkan tsunami setinggi 40 meter, sang Anak Krakatau pun tumbuh hampir 50 tahun kemudian.
Dikutip dari Geo Magz, majalah terbitan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Gunung Anak Krakatau lahir ke permukaan laut pada 15 Januari 1929.
"Pada 20 Januari 1929, asap menjulang keluar dari tumpukan material gunung api yang baru muncul di permukaan, yang mulai tumbuh dari kedalaman laut 180 m. Itulah gunung yang baru lahir yang diberi nama Gunung Anak Krakatau. Anak gunung api ini tumbuh 4 m per tahun dan mempesona banyak orang," demikian tertulis dalam majalah milik Kementerian ESDM itu.
Sejak munculnya di permukaan laut pada 1929 hingga saat ini, pertumbuhan Gunung Anak Krakatau terbilang cepat.
Selama 80 tahun, sampai dengan 2010, tingginya sudah mencapai 320 m dpl, estimasi percepatan pertumbuhannya rata-rata 4 m per tahun.

Dalam Majalah Intisari edisi Agustus 1983, letusan Gunung Krakatau disebut 21.574 kali lebih kuat dibandingkan bom atom.
Dari Luar Angkasa, Gunung Anak Krakatau Meletus Terlihat Seperti Ini |
![]() |
---|
Saya Takut Sampai Enggak Bisa Tidur, Kata Warga Bogor Dengar Letusan Gunung Anak Krakatau |
![]() |
---|
Meletus 2 Kali, Abu Tebal Gunung Anak Krakatau Hujani Pulau Sebesi yang Berjarak 19 Kilometer |
![]() |
---|
Gunung Anak Krakatau Berstatus Waspada, Dilarang Mendekat dalam Radius 2 Kilometer |
![]() |
---|
Dentuman Misterius Terdengar di Jabodetabek Setelah Gunung Anak Krakatau Meletus |
![]() |
---|