Virus Corona Jateng
Kriminolog Undip Semarang Prediksi Kejahatan Cyber Meningkat Saat Wabah Corona, Khususnya Kasus Ini
Kriminolog Universitas Diponegoro (Undip), Nur Rochaeti mengingatkan masyarakat agar tetap waspada di tengah wabah virus Corona.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pandemi virus Corona tentu menimbulkan rasa khawatir di masyarakat hingga membuat semua orang sebagian besar hanya fokus terhadap persoalan tersebut.
Kriminolog Universitas Diponegoro (Undip), Nur Rochaeti mengingatkan masyarakat agar tetap waspada di tengah wabah virus Corona, sebab aksi kejahatan tetap mengintai meskipun kondisi seperti sekarang ini.
Menurut wanita yang akrab disapa Eti ini, saat wabah corona diprediksi ada peningkatan tindak kejahatan terutama di dunia maya atau media sosial.
• Ketahuan Pakai Kamera Jahat, Selebgram Ini Hapus Akun Medsos, Foto Asli Telanjur Viral
• Menolak Diisolasi, PDP Corona Klaster Ijtima Jamaah Tabligh Ngamuk Ancam Perawat dan Dobrak Pintu
• Kelompok Anarko Akan Serang Kota-kota Besar Pulau Jawa 18 April 2020, Membakar dan Menjarah
• BREAKING NEWS: Kecelakaan 2 Motor Terlindas Truk Kontainer di Pemalang
Yakni jenis kejahatan yang tidak terbatas pada ruang dan waktu melalui media sosial dan internet.
"Ini dikarenakan kegiatan masyarakat saat ini lebih aman dengan menggunakan medsos atau internet lantaran adanya wabah virus Corona," paparnya kepada tribunjateng.com, Jumat (10/4/2020).
FOTO:

Eti melanjutkan peningkatan kejahatan di dunia maya tersebut para pelaku menggunakan peluang untuk melakukan kejahatan tanpa harus bertemu secara fisik.
Korban saat ini juga sangat bergantung pada medsos, baik untuk aktifitas kerja maupun untuk mendapatkan informasi – informasi penting maupun untuk hiburan.
Kegiatan pekerjaan berupa menangkap peluang untuk mendapatkan keuntungan atau berinvestasi juga dilakukan melalui dunia maya.
Sehingga seringkali tidak disadari akan membuka peluang bagi pelaku untuk melakukan kejahatan.
Selain itu, Eti menyarankan masyarakat patut berhati hati adanya penawaran produk-pruduk kesehatan secara online yang sangat dibutuhkan masyarakat seperti kebutuhan masker, hand sanitizer dan produk tertentu.
"Kejahatan yang dilakukan bisa merupakan kejahatan cyber, bisa bullying, hoax , dan kejahatan cyber lainnya," jelasnya.
Dengan demikian, lanjut Rochaeti, masyarakat perlu sikap untuk bijaksana dan berhati hati dalam menggunakan medsos.
Tidak mudah share hoax, terutama informasi tentang Covid-19, maupun berita-berita lain yang tidak jelas sumbernya.
Hasil Swab 10 Nakes Puskesmas Ngargoyoso Negatif, Layanan Rawat Inap dan Bersalin Dibuka Hari Ini |
![]() |
---|
Masih Jadi Misteri, Penyebab Awal Klaster Ponpes di Banyumas Masih Diselidiki |
![]() |
---|
Klaster Santri di Banyumas, Tambah 136, Santri Ponpes yang Positif Covid-19 Menjadi 328 |
![]() |
---|
Tangani Klaster Pondok Pesantren, Ganjar Sebut Dibutuhkan Kerja Sama Ponpes dengan Pemerintah |
![]() |
---|
Kepala SD Mangkukusuman 5 Kota Tegal Meninggal Terkonfirmasi Covid-19, Riwayat dari Purwokerto |
![]() |
---|