Wabah Virus Corona
Reaksi Trump saat Dulu Diingatkan Soal Bahaya Corona, Kini AS Jadi Negara Paling Parah Terdampak
Navarro juga mendesak dalam memo itu untuk membatasi perjalanan dari China, yang saat itu merupakan pusat penyebaran virus korona
Menurut The Times, para pembantu mendiskusikan memo itu dengan Trump, dan dia tidak senang Navarro menuliskan informasi itu.
Navarro juga menulis memo kedua pada tanggal 23 Februari memperingatkan bahwa '1 [hingga] 2 juta jiwa” dapat mati karena virus, menurut Axios .
Namun, hanya satu hari kemudian, Trump menulis tweet bahwa 'virus corona sangat terkendali di Amerika Serikat'.
New York Paling Parah Terdampak Covid-19 di AS, Ditemukan Banyak Pasien Muda
Melansir Kompas.com (10/4/2020), New York menjadi daerah yang terdampak paling parah akibat pandemi ini.
Kota terpadat di AS ini mencatat rekor kematian akibat Covid-19 dalam satu hari mencapai 799 orang meninggal dunia, dan menjadikan angka korban menjadi 7.067.
Gubernur New York Andrew Cuomo menggambarkan bahwa wabah ini sebagai ledakan diam-diam yang hanya beriak di masyarakat dengan keacakan yang sama.
Sementara itu, dokter dan petugas kesehatan di New York menemukan banyaknya pasien berusia muda yang dirawat di rumah sakit akibat virus corona.
Menurut data Departemen Kesehatan Kota, New York menjadi daerah episentrum virus di Amerika Serikat dan sekitar 1 dari 5 pasien rawat inap berusia di bawah 44 tahun.
Sementara, data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan, kasus infeksi virus corona sedang hingga parah secara global terjadi pada 10-15 persen orang dewasa di bawah usia 50 tahun.
Pada Jumat (27/3/2020), seorang pasien berusia 32 tahun di Rumah Sakit Mount Sinai Morningside Manhattan mendatangi dokter Kaedrea Jackson dan bertanya, "Apakah saya akan mati?".
Pria muda itu tak memiliki kondisi medis yang mendasarinya. Akan tetapi, ia mengalami demam, sesak napas, dan kadar oksigennya turun dengan cepat.
Ia datang ke unit gawat darurat rumah sakit empat hari sebelumnya, tetapi disuruh pulang, minum air, minum Tylenol, dan karantina mandiri.
Pria itu kembali ke rumah sakit dengan kondisi yang semakin buruk.
"Tingkat ketakutan di matanya sangat mencolok bagi saya. Ia sangat takut dan masih sangat muda," kata Jackson, seorang dokter pengobatan darurat, seperti dilansir dari Bloomberg.